Makna Denotatif, Konotasi, Dan Mitos Foto Jurnalistik (Analisis Semiotika Foto Jurnalistik Social And Environment Pada Majalah National Geographic Indonesia Edisi Januari – Maret 2016)

Kehadiran foto dalam media massa cetak memiliki 'suara' tersendiri dalam mengkonstruksikan sebuah peristiwa. Bahasa foto merupakan bahasa visual yang lebih mudah dipahami oleh semua orang yang bisa melihat dibandingkan dengan bahasa verbal. Pers di Indonesia terutama media cetak yang dulunya sarat dengan tulisan kini berubah menjadi dominasi gambar (foto). Selembar foto tidak akan dapat dikatakan sebuah foto berita bila tidak dilengkapi dengan caption/ keterangan gambar, meskipun sebuah foto mengandung foto jurnalistik. Keterangan foto memegang peran penting dalam foto berita dan telah menjadi kesatuan dalam foto berita, sebab dari keterangan foto inilah pembaca akan mendapat informasi yang lengkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotatif, konotatif dan mitologi yang terkandung dalam foto jurnalistik social and environment pada Majalah National Geographic Indonesia edisi Januari sampai Maret 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, yang merekontruksi makna dalam sebuah tanda menjadi makna denotasi, konotasi dan mitos yang diambil dari 6 sampel foto jurnalistik di Majalah National Geographic Indonesia edisi Januari samapi Maret 2016 Kesimpulan dari penelitian ini adalah keseluruhan foto sampel pada Majalah National Geographic Indonesia edisi Januari sampai Maret 2016 ini memiliki makna denotasi, konotasi dan mitologi yang beroperasi di dalamnya. Makna denotasi yang ada di dalam foto jurnalistik social and environment pada Majalah National Geographic Indonesia foto yang dihasilkan merupakan peristiwa sebenarnya yang direkam oleh kamera fotografer. Makna konotasi foto jurnalistik di penelitian ini dapat dilihat dari proses produksi sebuah gambar atau foto, sehingga makna konotasi dapat dipahami secara alami tanpa adanya rekayasa visual. Mitos yang beroperasi pada tanda-tanda dalam foto-foto penelitian ini, mengalami perluasan makna yang ditunjukan pada makna konotasi sehingga berubah menjadi mitos. Mitos yang terkandung pada keseluruhan foto jurnalistik social and environment ini menunjukan, kepercayaan sebuah kelompok masyarakat dalam menyikapi keberadaan alam semesta selain sebagai sumber penghidupan, juga dapat menjadi sumber bencana yang dapat mengancam keselamatan