Partisipasi Politik Masyarakat dengan calon tunggal pada Pilkada serentak Desember 2015: Studi Penelitian di Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya

Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu daerah yang mengikuti pilkada serentak. Namun pada pelaksanaannya hanya diikuti oleh satu pasangan calon tunggal. Dengan demikian dalam pelaksanannya pun berbeda dengan pilkada-pilkada pada periode sebelumnya, sehingga berdampak pada mekanisme pelaksanaannya, dan juga pada tingkat partisipasi politik masyarakatnya. Partisipasi menarik untuk diteliti, karena partisipasi merupakan keberhasilan dari sebuah pemilihan umum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Desa Sukarapih mengenai pilkada dengan calon tunggal, dan untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi politik masyarakat dalam pilkada dengan adanya calon tunggal di Desa Sukarapih Kabupaten Tasikmalaya. Teori yang digunakan ialah, teori partisipasi politik yang dianalisis dengan teori pilihan rasional dari tokoh sosiologi James Coleman, untuk menganalisis persepsi masyarakat yang dianalisis dengan 3 fenomena makro, dan menggunakan teori partisipasi politik yaitu derajat partisipasi politik yang digambarkan dalam piramida partisipasi oleh David F. Roth dan Frank L. Wilson. Yang terdiri dari aktivis, partisipan, pengamat dan apolitik Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer yaitu masyarakat Desa Sukarapih yang mempunyai hak pilih, berdasarkan latar belakang kedudukan di masyarakat, pekerjaan, pendidikan, dan usia. Wawancara dengan ketua KPUD Kabupaten Tasikmalaya, dengan sekretaris Desa Sukarapih dan mantan ketua PPS Desa Sukarapih. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Selanjutnya analisis data yang digunakan model Miles dan Habermas, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, persepsi pemilih di Desa Sukarapih pada pilkada dipengaruhi dengan adanya perilaku kolektif masyarakat. Sikap pemilih secara umum menyatakan tidak setuju pada pilkada serentak dengan calon tunggal, sedangkan sebagian menyatakan setuju. Partisipasi politiknya pada pilkada kali ini menurun, yakni termasuk pada tingkat partisipasi yang pasif dan dalam piramida partisipasi termasuk pada kategori Apolitik. Ketika pilkada tindakan atau kegiatan masyarakatnya hanya menaati, menerima dan melaksanakan setiap keputusan pemerintah, maka pemilih mau tidak mau mengikuti keputusan pemerintah meskipun mereka cenderung kurang setuju adanya pilkada dengan calon tunggal. Persepsi, dan partisipasi politik saling terkait. Persepsi dan partisipasi politik masyarakat di Desa Sukarapih dipengaruhi oleh kedudukan di masyarakat, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan usia