Bimbingan Agama dalam membentuk ketenangan batin lanjut usia di masa tua: Penelitian di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Jalan Raya Pacet No 86 Ciparay Bandung

Kondisi udzur di usia tua menyebabkan manusia usia lanjut senantiasa dibayang-banyangi oleh perasaan tak berdaya dalam menghadapi kematian. Rasa takut ini semakin meningkat pada usia tua. Untuk menghilangkan kecemasan batin ini, maka bimbingan keagamaan sangat diperlukan oleh mereka yang berada pada tingkat usia lanjut ini. Dalam melakukan kegiatan bimbingan tidak terlepas dari 5 unsur bimbingan yaitu, pembimbing, klien, metode, media dan materi. Sehingga dengan adanya kelima unsur itu proses bimbingan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program layanan bimbingan keagamaan di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay, pelaksanaan kegiatan layanan di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay dan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan layanan bimbingan keagamaan di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay. Penelitian ini didasarkan pada kerangka pemikiran bahwa lanjut usia memiliki citra kepribadian di antaranya mudah tersinggung, mudah sedih, pesimis mengahadapi masalah yang akan datang dan takut mengahadapi kematian. Itu merupakan tanggung jawab yang bersama untuk membimbing dalam mengatasi kecemasan para lanjut usia. Untuk mensikapi hal tersebut para lanjut usia harus dibekali ajaran Islam dan diarahkan dalam menjalani hidup dimasa tuanya kearah yang sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT untuk menuju khusnul khotimah serta bahagia dunia akhirat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data bertumpu pada observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menyusun seluruh data yang diperlukan, mengklasifikasikan data-data yang sudah terkumpul sesuai dengan jenis masing-masing, setelah data diklasifikasikan menurut jenisnya data dihubungkan antara pendapat satu dengan data yang lain, langkah selanjutnya ditafsirkan dan langkah terakhir disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan keagamaan untuk lanjut usia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay dilakukan pada setiap hari senin-jum’at. Bimbingan keagamaan dilakukan dalam tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penutupan serta tidak terlepas dari 5 unsur bimbingan yaitu, pembimbing, metode, media, klien, materi biaya serta waktu. Program layanan bimbingan keagamaan di Balai Perlindungan Sosial Tresna Wrdha Ciparay belajar Al-Quran, Bacaan shalat, praktek shlat, Tafsir Al-Quran dan Doa harian. Bimbingan keagamaan di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay sangat efektif dan berhasil, dapat dilihat dari perubahan sikap yang lebih mandiri, rukun dengan sesama, menjalankan shalat dengan kesadaran sendiri, telah hapal doa-doa harian dan bisa membaca al-Quran. Semua itu merupakan cerminan dan tujuan bimbingan keagamaan yang ada di Balai tersebut