Strategi pengorganisasian dakwah di Pondok Pesantren Al-Faqih dalam Upaya meningkatkan kualitas akhlak santri

Pondok Pesantren sebagai tempat pendidikan umat dalam bidang keagamaan maupun umum merupakan salah satu tempat pendidikan yang dijadikan umat untuk menambah keilmuannya. Salah satu Pondok Pesantren ini mulai didirikan mengalami peningkatan dalam mendidik santrinya. Namun jamaah yang mengikuti pengajian disana dari hari ke hari semakin berkurang, maka untuk menarik kembali jamaah maka pihak Pondok Pesantren mengadakan strategi-strategi dakwah yang baru yang didukung oleh proses pengorganisasian didalamya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk organisasi dakwah serta strategi dakwah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Faqih 2 dalam meningkatkan kualitas akhlak santri. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa secara teortis, strategi dakwah merupakan cara untuk menentukan metode pengelolaan dakwah yang senantiasa mengajak umat kearah kebaikan. Tujuan yang mulia tersebut dapat terlaksana jika pengelolaan yang dijalankan terorganisir dengan baik. Pengorganisasian mutlak diterapkan dalam suatu organisasi untuk lebih terperinci kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, karena metode ini dianggap mampu untuk menggali dan mengungkapkan serta menganalisis fenomena empirik yang terjadi pada masa sekarang. Sedangkan teknik penelitian yang digunakan untik mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dalam menganalisis data menggunakan jenis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan Pondok Pesantren Al-Faqih 2 dalam melaksanakan kegiatan dakwahnya menerapkan bentuk organisai lini, dan staff yang mana kekuasaan tertinggi tetap berada pada pimpinan pondok, yang dibantu pekerjaannya dengan pengoptimalan kinerja staf-stafnya. Sedangkan strategi yang digunakan dalam dakwahnya ialah dengan melaksanakan kegiatan program pengajian kitab kuning, memberi pembinaan dan motivasi belajar kepada santri, baik itu santri mukim maupun santri kalong, memberikan materi pendidikan akhlaqul karimah kepada santri supaya tetap menjaga kesopan santunan dalam pergaulan