Bimbingan Sosial Menggunakan Metode Demonstratif dalam Meningkatkan Interaksi Sosial Anak Autis (Studi Deskriptif Kualitatif di SLBN Garut Kota).

Setiap manusia tidak menghendaki terlahir ke bumi ini dalam keadaan cacat atau tidak sempurna. Namun pada kenyataannya ada manusia yang tak dapat menghindar dari kondisi yang secara fisik atau mental kurang sempurna, seperti menderita autis. Autis, bukan sekedar kelemahan mental tetapi gangguan perkembangan mental, sehingga anak mengalami kelambanan dalam kemapuan, perkembangan fisik dan psikisnyapun tidak mengikuti irama dan tempo perkembangan yang normal. Hakikatnya anak autis juga memerlukan pendidikan sebagaimana anak normal lainnya, karena sebenarnya anak berkelainan itu juga mempunyai potensi untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut akan dapat dikembangkan semaksimal mungkin dengan penanganan yang tepat seperti bimbingan sosial dengan metode demostratif di SLBN Garut Kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejelasan tentang proses bimbingan sosial, metode demonstrasi, materi, dan media yang yang digunakan pembimbing dalam aktifitas bimbingan sosial terhadap anak autis dalam meningkatkan interaksi sosial di SLBN Garut Kota. Penelitian ini berpijak pada teori interaksi sosial dimana dasar dari proses sosial yang terjadi akibat adanya hubungan-hubungan sosial yang dinamis, dalam hal ini mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok maupun yang terjadi antara individu dan kelompok. Dan teori bimbingan sosial metode demonstratif melalui terapi sosial, terapi perilaku, terapi perkembangan, terapi bermain, terapi wicara dan lain-lain yang dinilai mampu untuk meningkatkan perkembangan kemampuan yang dimiliki anak autis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif, yaitu suatu metode untuk mengeksplorasi langsung, menganalisis, dan mendeskripsikan suatu fenomena yaitu tentang proses bimbingan dan interaksi sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwasannya bimbingan sosial yang diberikan cukup memadai. Materi yang bertema pada setiap semester, media yang menunjang untuk meningkatkan kemampuan anak autis, tempat yang memadai, waktu yang cukup, guru atau pembimbing yang kompeten di bidangnya, serta seluruh stake holder yang mendukung. Sedangkan hasil dari bimbingan dapat diketahui dari perubahan perilaku anak antara lain, berempati kepada orang lain, menghargai orang lain, mengendalikan emosi, dan keterampilan sosial, seperti berjabat tangan, mampu melakukan kontak mata, anak menjadi lebih disiplin, dan kemampuan yang dimiliki anak dapat lebih tergali