Model Dakwah Sunan Kalijaga dalam Menyebarkan Islam di Masyarakat Tanah Jawa (Studi Deskriptif terhadap Bimbingan Islam Sunan Kalijaga pada Masyarakat Tanah Jawa)

Banyak cara untuk mengajak dan membimbing seseorang agar kembali ke jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT. Melihat masyarakat tanah Jawa sangat kental dengan unsur budaya, cara yang tepat adalah dengan pendekatan budaya. Budaya lama diramu sedemikian rupa agar Islam dapat masuk dan dapat berjalan berdampingan sehingga menghasilkan kebudayaan baru dengan nilai Islam. Hal tersebut digagas oleh Sunan Kalijaga agar rakyat merasa tertarik dan apabila rakyat sudah memahami Islam, maka dengan sendirinya masyarakat akan meninggalkan kepercayaan yang lama dianutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metode dakwah dan seperti apa bimbingan yang telah beliau berikan pada masyarakat Jawa, serta apa pengaruh dari metode dan bimbingannya tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan karena penelitian ini melibatkan sumber data dari juru kunci sekaligus penjaga peninggalan beliau yang masih ada hubungan darah dengan Sunan Kalijaga dan ditambah dari masyarakat yang datang berkunjung atau berziarah ke museum peninggalan dan makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Analisis data yang dilakukan dengan analisis kualitatif, dengan langkah-langkah mengumpulkan data hasil penelitian, setelah data terkumpul maka data diklasifikasikan menurut jenis data masing-masing kategori, yaitu dari hasil mengklasifikasikan perumusan masalah, setelah diklasifikasikan kemudian dianalisis untuk selanjutnya diinterpretasikan sesuai dengan urutan data. Dan penarikan kesimpulan sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Selain datang ke lapangan, penulis juga mengambil bahan dari buku, blog, dan website yang menunjang penelitian sebagai penguat data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bimbingan yang dilakukan oleh beliau memang sangat diterima masyarakat, salah satu ajaran yang diberikan yang patut dicontoh yaitu, rasa empati pada sesama, berkata, berlaku, dan bertindak. Maksudnya apabila sudah tahu dan paham akan sesuatu, lantas dilaksanakan dan bertindak, tidak hanya sekedar bicara tetapi juga aksi nyata. Selain itu beliau mengajarkan tentang kesederhanaan dan bergaul dengan siapa saja dan dari lapisan mana saja. Hal tersebut dapat kita lihat dari cara berpakaian yang berbeda, hanya dengan memakai pakaian khas Jawa dan ikat kepala, dan sampai saat ini banyak masyarakat yang berkunjung ke Kadilangu, baik ke makam beliau ataupun ke museumnya di Demak, Jawa Tengah