Solidaritas Sosial Masyarakat Perumahan (Studi Pada Warga Perumahan De Nirwana Garden Kelurahan Sukanagara Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya)

Penelitian ini membahas mengenai Solidaritas Sosial yang terjalin di kompleks perumahan De Nirwana Garden Kota Tasikmalaya yang baru berdiri sekitar tahun 2014 serta dihuni oleh warga baru yang mayoritas pendatang, sehingga ini berpengaruh terhadap hubungan dalam kehidupan bermasyarakat dengan sesama warga, apakah terjalin kerukunan dan keharmonisan serta bagaimana solidaritas sosial terbentuk diantara masyarakat tersebut sebagai suatu keseluruhan dan memunculkan kesadaran kolektif sebagai anggota masyarakat sehingga antara sesama warga tumbuh perasaan–perasaan atas dasar kesamaan yang akhirnya tercipta solidaritas sosial. Dalam penelitian ini digunakan teori solidaritas yang dikemukakan oleh Emil Durkheim yaitu solidaritas mekanik dan organik, yang mana dalam solidaritas mekanik seluruh anggota masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, hati nurani kolektif yaitu suatu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok. Sedangkan solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks, yaitu masyarakat yang mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh saling ketergantungan antar bagian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam menganalisa data yang diperoleh dari lapangan. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan observasi dan wawancara dengan masyarakat Perumahan De Nirwana Garden. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Haberman yang meliputi tiga komponen yaitu mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan interaksi dan solidaritas pada masyarakat perumahan Nirwana Garden terjalin baik, ini terlihat dari antusiasnya warga dalam hal kegiatan yang terwujud dalam kerja sama dan gotong royong. Adapun faktor pendorong solidaritas pada masyarakat perumahan De Nirwana Garden yaitu pertama, adanya perasaan dan tujuan yang sama yaitu sama-sama masyarakat pendatang dan ada keinginan untuk hidup rukun dan harmonis. Kedua, adanya ruang interaksi yang dibuat oleh Pengurus RT yang berupa kegiatan-kegiatan, diantaranya 1). pengajian rutinan 2). Kegiatan kerja bakti 3). Kegiatan Olah raga bersama. 4). Kegiatan arisan bagi ibu-ibu. 5). adanya grup media sosial (BBM). Sementara yang menjadi faktor penghambatnya yaitu faktor kesibukan warga dengan pekerjaan atau urusannya masing-masing. Akan tetapi warga meluangkan waktu untuk bisa berinteraksi salah satunya dengan melakukan kegiatan dimalam hari. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa meskipun perumahan baru dan masyarakatnya mayoritas pendatang, akan tetapi masyarakat bisa terintegrasi dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya ruang interaksi yang berbentuk kegiatan sehingga sesama warga bisa saling kenal dan terjalin keakraban yang pada akhirnya terbentuk Solidaritas Sosial dikalangan penghuni perumahan tersebut