Pengaruh Tata Ruang Kantor terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Proinsi Jawa Barat, diperoleh keterangan bahwa tata ruang kantor belum memenuhi kriteria estetika tata ruang perkantoran dengan baik. Hal ini terlihat dari kondisi ruangan kerja yang kurang kondusif dengan penataan perabotan kantor yang tidak sesuai pada tempatnya, serta kondisi lingkungan fisik kantor yang kurang baik juga mempengaruhi kinerja pegawai sehingga produktivitas kerja pegawai pun tergangu. Hal ini bertentangan dengan Undang-undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 43 tahun 1999. Yang dalam penjelasannya menyatakan bahwa kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran pengaruh tata ruang kantor terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Dalam Skripsi ini, penulis menggunakan Teori The Liang Gie yang menunjukan tiga dimensi yang berperan penting dalam penerapan tata ruang kantor yang baik yaitu, perancangan tata ruang kantor, penyusunan perabotan kantor dan lingkungan fisik kantor. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial yang mencakup tiga dimensi yaitu; (1) Pengaruh perancangan tata ruang kantor terhadap produktivitas kerja pegawai. Berdasarkan tabel diperoleh thitung sebesar -1,066 dan ttabel sebesar 2,021. Oleh karena nilai thitung ttabel (6,372>2,021) maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara penyusunan perabotan kantor dengan produktivitas kerja pegawai. (3)Pengaruh lingkungan fisik kantor terhadap produktivitas kerja pegawai. Berdasarkan tabel diperoleh thitung sebesar 0,559 dan ttabel sebesar 2,021. Oleh karena nilai thitung < ttabel (0,559<2,021) maka Ho diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara lingkungan fisik kantor dengan produktivitas kerja pegawai. Kemudian hasil pengujian hipotesis secara simultan yaitu pengaruh antara perancangan tata ruang kantor, penyusunan perabotan kantor dan lingkungan fisik kantor terhadap produktivitas kerja pegawai. Berdasarkan perhitungan uji-F diperoleh nilai Fhitung sebesar 68,476, sedangkan Ftabel 2,838. Hal ini berarti Fhitung > Ftabel (68,476>2,838) maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara perancangan tata ruang kantor, penyusunan perabotan kantor dan lingkungan fisik kantor secara simultan terhadap produktivitas kerja pegawai