Implementasi kebijakan penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima) di kawasan Gasibu Kota Bandung: Studi penelitian pada kawasan Jl. Surapati, Jl. Diponegoro, Lapangan Gasibu

Latarbelakang ketertarikan penulis terhadap kemacetan yang tak pernah teratasi,banyaknya penggunaan fasilitas umum. Perda telah jelas melarang menggunakan fasilitas umum untuk berdagang. Namun sampai saat ini dalam pelaksanaan masih memiliki banyak hambatan dalam mencapai tujuan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Penertiban PKL di Kawasan Gasibu, untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam pencapaian implementasi kebijakan, dan untuk mengetahui solusi yang dilakukan terhadap masalah proses implementasi kebijakan penertiban PKL Gasibu Penelitian ini mengacu kepada teori Van Meter dan Van Horn yang menyatakan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kebijakan dapat dianalisis melalui beberapa dimensi yaitu Ukuran dan tujuan kebijakan, Sumber Daya, Karakteristik Agen Pelaksana, Sikap/Kecenderungan para Pelaksana, Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana, Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penjabaran secara deskriptif. Untuk memperoleh informasi, penulis melakukan observasi, data sekunder, foto maupun wawancara dengan informan. Tekhnik penetuan informan yang digunakan adalah tekhnik penentuan tujuan. Tekhnik yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan cara membandingkan data observasi dengan data hasil wawancara mendalam dengan informan, para PKL serta masyarakat juga membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Penelitian ini berdasarkan rumusan pertama yaitu implementasi dilakukan dari tahap pembinaan, pengawasan, dan penataan serta hasil kesesuaian dengan teori Van Meter dan Van Horn prosesnya meliputi adanya sasaran dan tujuan, sumber daya, karakteristik, sikap, komunikasi dan lingkungan social, ekonomi dan politik. Rumusan kedua, hambatan yang terjadi yaitu sulitnya rasa menangani para PKL yang tidak sepaham, minimnya SDM dan kurang tegas dari pihak pemerintah, ketidakjelasan kebijakan, relokasi yang tidak strategis dan sebagainya. Rumusan ketiga, solusi dalam menghadapi masalah tersebut yaitu melakukan pendekatan secara rutin terhadap para PKL, melakukan survey dan sebagainya. Jadi hasil penelitian yang dilakukan yaitu ternyata implementasi kebijakan tersebut belum berjalan secara optimal dan kurang efektif. Perhatian khusus sebenarnya yaitu menindak preman-preman yang mempengaruhi para PKL serta tegas dalam melaksanakan peraturan