Pengaruh faktor kondisional dalam sistem penggajian terhadap efektivitas kerja pegawai pada bagian tata usaha perum Damri Bandung

Deden Rosyada, Pengaruh Sistem Penggajian Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Perum Damri Bandung. Dalam suatu perusahaan dibutuhkan beberapa macam sistem yang digunakan untuk mendukung aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut. Salah satu sistem yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan perusahaan untuk dapat mencapai tujuannya adalah sistem penggajian. Sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan suatu kegiatan pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh pegawai. Sistem ini memerlukan perhatian khusus karena menyangkut kelangsungan hidup perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem penggajian terhadap efektivitas kerja pegawai pada bagian Tata Usaha Perum Damri Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan cara melakukan pendekatan secara deskriptif dengan objek penelitian di bagian Tata Usaha Perum Damri Bandung, dan jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 26 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana atau teknik korelasi dan regresi untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh setiap dimensi sistem penggajian terhadap efektivitas kerja. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh setiap dimensi sistem penggajian secara simultan atau bersama-sama terhadap efektivitas kerja, penulis menggunakan teknik analisis regresi berganda 4 prediktor. Sistem penggajian yang baik harus memperhatikan unsur-unsur seperti undang-undang/pemerintah, kebijaksanaan perusahaan, produktivitas pegawai dan serikat kerja, apabila dalam sistem penggajian memperhatikan unsur-unsur tersebut maka akan menimbulkan semangat dan gairah dalam bekerja sehingga efektifitas kerja dalam rangka mencapai tujuan dapat direalisasikan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh dimensi undang-undang terhadap efektivitas kerja pegawai sebesar 67,26%, dimensi kebijaksanaan perusahaan memberikan pengaruh sebesar 57,33%, dimensi produktivitas pegawai memberikan pengaruh sebesar 62,02%, dan dimensi serikat kerja memberikan pengaruh sebesar 49,98%. Sedangkan pengaruh yang ditimbulkan oleh setiap dimensi sistem penggajian secara simultan atau bersama-sama terhadap efektivitas kerja pegawai sebesar 64,80% dan termasuk dalam kategori kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem penggajian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai sebesar 64,80%. Pada bagian akhir penulis menyajikan beberapa rekomendasi dengan tujuan agar terjadi perbaikan dalam sistem penggajian dan pengupahan. Dan penulis berharap agar skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak