Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai menggunakan pendekatan theory of planned behavior (teori perilaku rencanaan): studi kasus di Inspektorat Kabupaten Tasikmalaya

Penurunan kinerja sumber daya manusia (SDM) merupakan permasalahan serius yang sering terjadi pada sebuah lembaga/instansi karena penurunan ini akan berpengaruh pada tingkat produktivitas. Permasalahan tersebut terjadi tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada penelitian ini diambil sebanyak 4 faktor dan 15 indikator yang diprediksi sangat mempengaruhi faktor kinerja yang memiliki 5 indikator. Faktor-faktor yang digunakan yaitu faktor pribadi, faktor komunikasi, faktor fasilitas dan faktor pengawasan. Penelitian dilakukan di lembaga pemerintahan Inspektorat Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 112 orang. Hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling yang dikenal dengan SEM. Metode ini merupakan teknik statistik yang mengukur dan menguji sebuah model dalam bentuk diagram alur (path diagram) dengan dibantu software AMOS 18. Diagram alur pada penelitian dibentuk dengan menghubungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sesuai model dasar dari Theory Of Planned Behavior (Teori Perilaku Rencanaan atau dikenal dengan TPB). Analisis akhir dari penelitian ini yaitu dengan uji hipotesis. Hipotesis yang diterima yaitu hubungan faktor pengawasan terhadap faktor kinerja. Faktor pengawasan terdiri dari 6 indikator, yaitu pemeriksaan program kerja, pemeriksaan ketaatan,efisiensi dan efektifitas tugas, pemeriksaan kasus, pemantauan hasil tindak lanjut pemeriksaan, evaluasi laporan pemeriksaan dan analisis laporan pemeriksaan. Faktor kinerja terdiri dari 5 indikator yaitu absensi, apel pagi, penyelesaian laporan tepat waktu, kecepatan proses pemantauan, serta efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pemeriksaan. Kinerja dapat meningkat jika indikator pada faktor pengawasan dilakukan terjadwal dan tepat waktu