Pengaruh air limbah outlet IPAL industri kertas terhadap pertumbuhan padi sawah (Oryza Sativa L.)

Produktivitas pertanian tanaman pangan di Indonesia setiap tahunnya memiliki jumlah yang cukup besar terutama tanaman padi (Oryza sativa L.). Ketersediaan air baku pertanian semakin terbatas hanya sekitar 40%. Tanaman padi memerlukan banyak air untuk hidupnya. Penerapan salah satu konsep 3R yaitu pemanfaatan ulang air limbah untuk kegiatan yang berbeda (recycle) menjadikan solusi pemanfaatan air limbah outlet IPAL industri kertas sebagai pengganti air baku pertanian disaat air irigasi mulai berkurang. Berdasarkan pemeriksaan kualitas air yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) pada tahun 2011 diperoleh bahwa air limbah outlet IPAL PT. Kertas Padalarang telah memenuhi standar air baku pertanian serta mengandung unsur hara makro dan mikro sehingga bisa digunakan sebagai penyediaan unsur hara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian air limbah outlet IPAL industri kertas terhadap pertumbuhan padi sawah (Oryza sativa L.) serta mengetahui komposisi optimum limbah outlet IPAL industri kertas terhadap perlakuan antara penggunaan pupuk dan tanpa pupuk terhadap pertumbuhan tanaman padi sawah (Oryza sativa L.). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi air limbah outlet industri kertas(L), yang terdiri atas 4 taraf yakni 0% (L0), 50% (L1), 75% (L2), dan 100% (L3). Faktor kedua adalah penggunaan pupuk (P) terdiri dari 2 taraf yakni pupuk (P1) dan tanpa pupuk (P2). Penelitian ini menggunakan ANAVA yang apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Parameter pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, berat gabah basah, dan berat gabah kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan air limbah outlet IPAL industri kertas 75% menggunakan pupuk memberikan pengaruh yang optimum pada parameter tinggi tanaman, jumlah anakan dengan nilai dan jumlah malai dengan nilai μ0,59, sedangkan pada berat basah dan berat kering perlakuan air baku pertanian yang memberikan hasil optimum dengan nilai 37,4 dan 34,12 gram. Pemberian air limbah outlet IPAL industri kertas memberikan perlakuan yang berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, dan jumlah malai sedangkan pada berat basah dan kering gabah memberikan perlakuan yang tidak berbeda nyata