Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons buah cabai merah terhadap Colletotrichum capsici dan Colletotrichum acutatum yang disuntikkan pada buah cabai merah. Lokasi penelitian dilaksanakan di BALITSA lembang. Percobaan ini disusun dengan pola dua faktorial, faktor pertama dua jenis antraknosa (Colletotrichum capsici dan Colletotricum acutatum) dan faktor kedua adalah 18 nomor cabai. Pengamatan dan pengukuran pada variabel respons yaitu panjang dan lebar Colletotrichum capsici dan Colletotrichum acutatum yang berkembang pada cabai merah pada hari ke 6, 8 dan 10 kemudian dirata-ratakan. Salah satu cara untuk menguji beda antara dua mean adalah dengan menggunakan uji-t atau analisis data yang dilakukan dengan cara mean dari dua sampel...
Tingkat produktivitas cabai tergolong masih rendah, hanya sekitar 9,10 ton/Ha apabila dibandingkan ...
Cabai merah besar (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tin...
Colletotrichum capsici merupakan jamur patogen penyebab penyakit antraknosa yang menghambat pertumb...
Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang memili...
Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diminati m...
Cabai merupakan salah satu sayuran yang penting. Tanaman yang dibudidayakan umumnya tidak pernah beb...
Gulma berdaun lebar seperti babadotan, pahitan, ajeran, kirinyu, dan putri malu termasuk tumbuhan ya...
Salah satu penyakit yang paling sering menyerang buah cabai yaitu penyakit antraknosa. Antraknosa me...
Antraknosa merupakan penyakit yang dominan menyerang tanaman cabai rawit hampir diseluruh dunia. se...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak gulma kirinyuh, sembung rambat dan babadot...
Antraknosa merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman cabai (Capsicum annum L.) di...
Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, d...
Colletotrichum capsicimerupakan jamur patogen pada tanaman cabai besar (Capsicum annum) yang menimbu...
Cabai besar ( Capsicum annu u m L.) merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai e...
Cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibutuh...
Tingkat produktivitas cabai tergolong masih rendah, hanya sekitar 9,10 ton/Ha apabila dibandingkan ...
Cabai merah besar (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tin...
Colletotrichum capsici merupakan jamur patogen penyebab penyakit antraknosa yang menghambat pertumb...
Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang memili...
Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diminati m...
Cabai merupakan salah satu sayuran yang penting. Tanaman yang dibudidayakan umumnya tidak pernah beb...
Gulma berdaun lebar seperti babadotan, pahitan, ajeran, kirinyu, dan putri malu termasuk tumbuhan ya...
Salah satu penyakit yang paling sering menyerang buah cabai yaitu penyakit antraknosa. Antraknosa me...
Antraknosa merupakan penyakit yang dominan menyerang tanaman cabai rawit hampir diseluruh dunia. se...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak gulma kirinyuh, sembung rambat dan babadot...
Antraknosa merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman cabai (Capsicum annum L.) di...
Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, d...
Colletotrichum capsicimerupakan jamur patogen pada tanaman cabai besar (Capsicum annum) yang menimbu...
Cabai besar ( Capsicum annu u m L.) merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai e...
Cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibutuh...
Tingkat produktivitas cabai tergolong masih rendah, hanya sekitar 9,10 ton/Ha apabila dibandingkan ...
Cabai merah besar (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tin...
Colletotrichum capsici merupakan jamur patogen penyebab penyakit antraknosa yang menghambat pertumb...