Prestasi belajar aqidah akhlak hubungannya dengan akhlak sehari-hari: Penelitian pada siswa kelas IV dan V di MI Nurul Huda Margaluyu Tanjungsari Sumedang

Salah satu tujuan paling penting dan mendasar dari proses pendidikan adalah sikap mental dan akhlak yang terpuji yang baik terhadap anak didik atau murid. Sudah barang tentu, tujuan ini tidak mudah dicapai, melainkan sesuau yang harus diupayakan terus menerus dengan tidak mengenal lelah. Di satu sisi prestasi siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak baik sebagai upaya keras dari pihak sekolah (guru). Sedangkan di sisi lain akhlak mereka sehari-hari tidak mencerminkan dari hasil prestasi tersebut. Dengan demikian, apakah perolehan prestasi yang baik dari Mata Pelajaran Akidah Akhlak dapat mewujudkan sikap mental dan akhlak yang terpuji? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak, realitas akhlak mereka sehari-hari dan kadar hubungan antara prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak dengan akhlak mereka sehari-hari. Akhlak merupakan gambaran bentuk batin yang tercermin dalam Akhlak, budi pekerti atau kepribadian. Sebagai mana yang telah diungkapkan imam Ghajali yang telah dikutip oleh Zakiah Darajat (1965:68), bahwa akhlak itu ialah suatu istilah tentang bentuk batin yang tertanam dalam jiwa seseorang yang kekuatan-kekuatan yang sangat besar untuk melakukan perbuatan-perbuatan, dilihat dari segi nilai, bentuk batin itu ada yang baik dan ada pula yang buruk. Kajian ini bersifat empirik dan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan korelasioner dengan alat pengumpul data berupa dokumen, angket dan wawancara serta data yang terkumpul dianalisis secara logika korelasioner. Hasil perolehan data menunjukkan bahwa realitas prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak termasuk kategori cukup, dengan nilai rata-rata 68,2 realitas akhlak mereka sehari-hari memiliki rata-rata 50,6, dengan demikian maka akhlak siswa sehari-hari tergolong baik.Berdasarkan hasil uji hipotesis, ditemukan T hitung sebesar 13,76 diterima dengan taraf signifikansi 5% Sedangkan derajat pengaruh sebesar76% dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya faktor pergaulan informal maupun nonformal