Agama sudah menjadi bagian integral dari kebudayaan manusia selama beribu-ribu tahun, tetapi hanya pada dua abad terakhir ini para pemikir mulai percaya bahwa agama bisa dijelaskan melalui analisis kritis dan ilmiah. Salah satu di antaranya adalah Sigmund Freud seorang ahli psikologis Eropa yang melihat agama sebagai kajian yang menjanjikan sehingga ia memunculkan berbagai penilaian yang berbeda dan tajam mengenai keududukan agama dalam kehidupan manusia. Freud dalam klaimnya mengatakan bahwa agama sangat mirip dengan neurosis (penyakit saraf yang disebabkan oleh gejala-gejala kejiwaan). Seperti halnya orang-orang neurosis yang percaya dan melakukan hal-hal yang irasional, demikian juga masyarakat beragama mempercayai dan melakukan hal-hal ...