Perilaku Profesionalisme Wartawan (Studi Fenomenologis Wartawan dalam Menerapkan Etika Profesi Sesuai Kode Etik Jurnalistik di Harian Umum Galamedia)

Persaingan dunia globalisasi dan perkembangan media saat ini sangatlah pesat. Salah satunya persaingan dalam dunia jurnalistik yang tidak jujur akan mencoreng akan praktik dunia pers yang kotor. Pemahaman, pengetahuan, dan pemaknaan adalah hal dasar perebekalan sebelum terjun ke lapangan untuk mengabdi memberikan informasi nyata bagi khalayak luas. Kemungkinan akan adanya praktik penyalahgunaan akan Etika Profesi dan Kode Etik Jurnalistik bisa terjadi jika wartawan sebagai tombak utama dalam pencarian suatu informasinya pun tidak mengerti dan memahami benar akan maksud dan isi dari kedua hal tersebut. Lalu dalam prakteknya, perilaku seperti apa yang patut dilakukan agar wartawan dapat bekerja sebagai seorang yang profesional di bidang jurnalis ini. Permasalahan tersebut yang menjadi kajian dalam penelitian ini dengan melihat fenomena yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan fenomenologis, yakni dengan menggambarkan keadaan lapangan sesuai fakta atau karakteristik suatu objek penelitian tertentu secara sistematis dan cermat. Menilai dari realita lapangan dan objek penelitian mengenai pengalaman, pemahaman dan pemaknaan akan suatu peristiwa yang dialaminya selama berprofesi sebagai wartawan dalam kehidupan sosialnya. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori konstruksi sosial dari Berger dan Luckmann dengan konsep tiga tahapan eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Yakni menganalisis dari segi perilaku penyesuaian diri, interaksi sosial, dan mengidentifikasi akan dirinya sendiri. sesuai dengan sudut pandang dari masing-masing objek penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukan perilaku profesionalisme yang ditinjau dari aspek pemahamannya, pengetahuannya, dan pengalamannya akan profesinya terhadap lima orang wartawan di Harian Umum Galamedia. Sikap positif yang dilakukan sebagai rutinitasnya seorang juru tulis dan juru foto di media cetak, dan pengalaman dalam bekerja membuat para wartawan ini layak untuk disebut sebagai wartawan profesional sesuai dengan syarat tertentu. Dengan tidak mengesampingkan akan pentingnya suatu pemahaman akan adanya Etika Profesi dan Kode Etik Jurnalistik yang mengaturnya