Interaksi sosial antara komunitas Dayak dengan para ulama desa setempat untuk mewujudkan harmonisasi antar pemeluk agama: Studi kasus di Desa Krimun Kec. Losarang Kabupaten Indramayu

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk, kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dapat terlihat dari adanya perbedaan ras, suku, agama, kepercayaan, adat istiadat dan lain sebagainya. Pada kehidupan nyata setiap kelompok masyarakat dari berbagai agama, suku atau bangsa pasti akan hidup berdampingan dengan masyarakat yang lainnya, karena manusia sejak lahir telah memiliki naluri untuk bergaul dengan sesama manusia atau berinteraksi sosial. Bentuk interaksi sosial yang terjadi bisa berupa kerjasama (cooperation), persaingan (competition), pertentangan (conflic), karena dalam kehidupan sosial tidak semua manusia memiliki kepentingan yang sama antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, tidak memiliki kebutuhan yang sama, dan antara individu yang satu denga yang lainnya tidak memiliki keinginan yang sama juga pandangan yang sama, hal tersebut akan menimbulkan pertentangan yang terjadi didalam kehidupan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menguraikan fenomena interaksi sosial yang terjadi antara komunitas dayak dengan para ulama desa setempat, baik interaksi dalam bidang sosial atau masyarakat, dalam bidang keagamaan, dan juga dalam bidang pemerintahan serta untuk mengetahui pandangan para ulama terhadap keberadaan komunitas dayak denga segala perbedaan yang ada (interaksi sosial antara komunitas dayak dengan para ulama desa setempat yang berada di desa Krimun Kecamatan.Losarang Kabupaten. Indramayu). Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah jenis data kualitatif untuk menerangkan kualitas-kualitas objek, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis mengenai fenomena atau hubungan fenomena yang diselidiki, adapun sumber data yang diperoleh yaitu dari anggota Komunitas Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu dan Para Ulama setempat. Hasil penelitian dan pembahasan tentang interaksi sosial yang terjadi antara komunitas dayak dengan para ulama setempat dan pandangan para ulama terhadap keberadaan komunitas dayak terbagi menjadi beberapa bidang yaitu: interaksi pada bidang sosial berjalan tidak berjalan dengan baik, antara anggota dayak dengan para ulama saling menutup diri. Interaksi sosial dalam bidang keagamaan juga tidak berjalan dengan baik, antara ulama dengan para anggota dayak saling menutup diri dan menganggap kepercayaan yang dianutnya adalah yang benar tetapi walaupun demikian belum pernah terjadi konflik besar, sikap toleransi dan pluralisme masih dipegang teguh. Dan interaksi dalam bidang pemerintahan juga tidak berjalan dengan baik, para anggota dayak tidak mengakui lembaga apapun termasuk pemerintahan dan juga komunitas dayak tidak pernah dilibatkan dalam bidang pemerintahan karena bagi anggota dayak negaranya hanya negara Jawa (dermayu). Hampir semua ulama kurang respon dan bahkan sangat menolak ajaran yang dianut oleh komunitas dayak karena menganggap ajarannya sangat melenceng jauh dari ajaran agama Islam, namun terlepas dari ajarannya interaksi sosial sebagai sesama warga krimun masih tetap terjadi walaupun sangat minim yang hanya berupa komunikasi (sapaan), tidak ada komunikasi lebih lanjut dan tidak pernah terjadi kerjasama