BANGKITNYA STUDI ISLAM DALAM PENGELOLAAN WISATA SYARIAH DI PANTAI UJUNG TAPE PINRANG

Expressions of the rise of Islam in the era of globalization are still ambiguous and are understood differently by various people. This article aims to reaffirm the rise of Islamic studies in the management of sharia tourism in Ujung Tape Pinrang Beach. Less than optimal management is the cause of quality governance issues, on the other hand inadequate facilities and lack of awareness of managers are urgent matters to achieve sharia criteria. Therefore, planning issues and inhibiting factors are two things that will be investigated. The investigation was carried out using qualitative methods, case studies. Data obtained through observation, interviews, and documentation. The collected data were analyzed by induction with the help of data triangulation and theory. The results of the study show that tourism management at Ujung Tape Beach has not been carried out holistically and collaboratively, while the obstacles are a) inadequate infrastructure; b) budget constraints; c) limited land; d) lack of community participation and awareness. The solution to this problem, this article proposes to be oriented towards the common good, implement the DSN-MUI Fatwa regarding the implementation of sharia tourism and take best practices for implementing halal tourism which are implemented in West Nusa Tenggara.Ekspresi atas kebangkitan Islam di era globaliasi masih ambigu dan dipahami berbeda oleh berbagai orang. Artikel ini bertujuan untuk menegaskan kembali kebangkitan studi islam dalam pengelolaan wisata syariah di Pantai Ujung Tape  Pinrang. Kurang optimalnya pengelolaan menjadi penyebab dalam permasalahan tata kelola yang berkualitas, di lain hal fasilitas yang kurang memadai dan kurangnya kesadaran pengelola menjadi hal urgent untuk mencapai kriteria syariah.Oleh karenanya, masalah perencanan dan faktor penghambat adalah dua hal yang akan dilakukan penyelidikan. Penyelidikan dilakukan dengan metode kualitatif, studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara induksi dengan bantuan triangulasi data dan teori. Hasil penelitian meunjukkan bahwa pengelolan pariwisata di Pantai Ujung Tape belum dilakukan secara holsitik dan kolaboratif, sementara penghambatnya a) infrastruktur  yang belum memadai; b) keterbatasan anggaran; c) keterbatasan lahan; d) kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat. Solusi atas masalah tersebut, artikel ini mengajurkan untuk berorientasi pada kemaslahatan bersama, mengimpelementasikan Fatwa DSN-MUI tentang penyelenggaraan wisata syariah dan mengambil best practices pelaksanaan wisata halal yang diterapkan di Nusa Tenggara Barat