Adopsi Al-'Urf dalam fatwa dewan syariah nasional Majelis Ulama Indonesia bidang perbankan syariah

Penelitian ini membahas al-'urf dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) sebagai salah satu dasar istinbat hukum dalam memutuskan permasalahan kontemporer. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normatif, historis, dan sosiologis. Sumber data primer berasal dari dokumen-dokumen penting kelembagaan DSN-MUI dan jawaban dari pihak-pihak terkait yang diwawancarai. Sedangkan sumber sekunder dari berbagai referensi ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin berkembangnya adat istiadat masyarakat maka semakin berkembang pula hukum ekonomi syariah. Hal itu dibuktikan dengan dijadikannya al-'urf sebagai dasar istinbat hukum DSN-MUI. Sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2020 dengan total produksi fatwa 138 fatwa, 33 fatwa di antaranya menggunakan al-'urf, dan dari jumlah tersebut sebanyak 58 persen merupakan fatwa perbankan syariah. Prospek pembaharuan hukum ekonomi syariah menggunakan al-'urf adalah suatu solusi yang bisa menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat terkait dengan transaksi keuangan yang terus mengalami perkembangan sesuai tuntutan zaman. Dalam fatwa DSN-MUI al-'urf direpresentasikan dengan tiga hal, yakni: 79 persen kaidah fikih, 16 persen pendapat ulama, dan lima persen menggunakan pendapat DSN-MUI. Realitas empirik itu selaras dengan pendapat Ibn Qayyim al-Jauziyyah (751 H) yang menyatakan bahwa perubahan dan perbedaan fatwa berdasarkan perubahan waktu, tempat, kondisi, niat, serta adat istiadat di lingkungan masyarakat. Secara otomatis temuan ini tidak sejalan dengan pendapat C.S. Hurgronje (1857 M), Josep Schact (1902 M), dan Yuris Muslim Hadis Oriented yang menyatakan bahwa hukum Islam bersifat abadi, mutlak, statis dan final, sehingga tidak dapat beradaptasi dengan perubahan sosial. Kata Kunci: Adopsi, al-?Urf, Fatwa, DSN-MUI