Tinjauan yuridis kedudukan hukum merek terdaftar pada sengketa merek persamaan pada prinsipnya Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 5 PK/Pdt-Sus-HKI/2020

Sengketa persamaan merek pada prinsipnya antar merek ?Bintang biru, Bintang Hijau dan Bintang merah? milik PT Supra Teratai Metal dengan merek ?Blue star, Green Star dan Red Star? milik PT Wihara Prametal. PT Supra Teratai Metal Menggugat PT Wihara Prametal di Pengadilan Niaga Surabaya namun menolak gugatan karena Pengadilan Niaga Surabaya menganggap tidak adanya persamaan pada prinsinpnya dari kedua merek tersebut, PT Supra Teratai Metal melanjutkan gugatanya di Mahkamah Agung dan memenangkan gugatan karena Mahkamah Agung menganggap adanya persamaan pada prinsipnya dari kedua merek tersebut dan adanya itikad tidak baik dari PT Wihara Prametal. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kedudukan hukum prinsip merek pendaftar pertama terhadap sengketa merek dengan pokok persamaan sama pada prinsipnya dan untuk mengetahui bagaimana pertimbangan hakim dalam memutus sengketa merek dalam putusan pengadilan nomor Putusan Nomor 5 PK/Pdt.Sus-Hki/2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian secara kualitatif, yaitu penelitian yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Penelitian ini menunjukan bahwa Kedudukan merek yang telah terdaftar terlebih dahulu berdasarkan perlindungan hukum dan kemanfaatan hukum yang berlaku dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 menghendaki yang berhak atas suatu merek adalah pihak yang mendaftar mereknya dikenal dengan asas presumption of ownership. Sehingga menjamin kepastian hukum karena pemilik atau pendaftar merek diberikan sebuah sertifikat sebagai tanda bukti pendaftaran dan bukti hak atas merek yang telah didaftarkan tersebut sekaligus dianggap sebagai pemakai pertama dari merek yang bersangkutan