UJI KINERJA PESAWAT MAGNETIC RESONANCE IMAGING MEREK HITACHI AIRIS II DI INSTALASI RADIOLOGIRUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

UJI KINERJA PESAWAT MAGNETIC RESONANCE IMAGING MEREK HITACHI AIRIS II DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTAFADLI FELAYANISupervisor : Drs. J. Dahjono, DMHE, MM ; H. Hur Utama, S.STQuality control (QC) merupakan bagian dari program jaminan mutu yang berkaitan dengan teknik pengawasan dan perawatan dari unsur-unsur system teknis yang berpengaruh terhadap kualitas citra. QC pada pesawat MRI bertujuan untuk menetapkan standard kinerja guna meningkatkan terciptanya konsistensi kualitas diagnostik yang tinggi pada citra yang dihasilkan. Sejak tahun 2006 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta telah menggunakan pesawat MRI Merek Hitachi Airis II, dengan jumlah pasien yang tinggi dan kurun waktu penggunaan pesawat yang telah lama maka pelaksanaan quality control diperlukan untuk menilai kinerja pesawat MRI. Oleh karena itu, guna mengetahui kinerja pesawat MRI Merek Hitachi Airis II di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta penulis bermaksud melakukan pengujian kinerja melalui implementasi QC.Jenis penelitian yang digunakan adalah survey. Penulis melakukan pengujian terhadap tujuh parameter antara lain signal to noise rasio (SNR), artefact analisys, geometric accuracy, high contrast resolution, low contrast resolution, slice thicknes accuracy dan slice position accuracy. Pengujian dilakukan dengan menggunakan fantom, prosedur dan standar yang telah ditetapkan oleh American Collage of Radiology (ACR). Hasil pengujian dibandingkan dengan standar ACR dan standar pabrikan, untuk mengetahui apakah kinerja pesawat MRI masih memenuhi standar.Hasil pengujian menunjukan kinerja pesawat MRI Airis II di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tidak memenuhi standard pada empat parameter yaitu pengujian SNR, geometric accuracy, high contrast resolution dan low contrast resolution. Sedangkan pada tiga parameter yang lain, slice thicknes accuracy, slice position accuracy dan artefact analisys pesawat MRI tersebut masih memenuhi standar. Menurut penulis, sebaiknya segera dilakukan maintenance dan repair menyeluruh terhadap pasawat MRI Hitachi Airis II di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta agar pasien mendapatkan hasil diagnosa yang optimal