Penerapan konseling behavioristik dengan teknik shaping untuk meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik smp n 2 nalumsari

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan konseling behavioristik dengan teknik shaping dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SMP N 2 Nalumsari, 2. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat peningkatan kedisiplinan belajar peserta didik di SMP N 2 Nalumsari. Kedisiplinan belajar merupakan bentuk ketaatan, kepatuhan, keteraturan peserta didik dalam belajar. Untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan sangat diperlukannya kedisiplinan belajar yang tinggi dalam diri peserta didik. Untuk membantu peserta didik yang memiliki kedisiplinan belajar yang rendah, maka peneliti berupaya menerapkan konseling behavioristik dengan teknik shaping untuk meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik. Konseling behavioristik merupakan pendekatan konseling yang diberikan oleh konselor guna merbah perilaku maladaptive menjadi adaptive. Dengan diberikannya konseling behavioristik diharapkan permasalahan peserta didik yang kurang disiplin belajar dapat terentaskan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik shaping yaitu pembentukan tingkah laku baru yang sebelumnya belum pernah dijalankan dengan cara memberikan reinforcement. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus bimbingan dan konseling. Subjek yang akan diteliti adalah peserta didik di SMP N 2 Nalumsari sebanyak 2 subjek yang memiliki masalah kurang disiplin belajar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi secara mendalam sehingga mendapatkan data yang valid sesuai kondisi subjek mengenai kedisiplinan belajar. Hasil penelitian ini bahwa proses konseling di SMP N 2 Nalumsari, sudah mampu membentuk perilaku baru konseli sehingga konseli mencoba mempertahankan dan terus melakukan perubahan yang dibentuk yakni sudah mentaati peraturan atau tata tertib yang ada, adanya semangat menghargai waktu, dapat mengatur waktu belajar dirumah, rajin dan teratur dalam belajar, memperhatikan ketika pelajaran berlangsung didalam kelas, melaksanakan tugas dan kewajiban yang diterima nya dengan tepat waktu. Kesimpulan nya adalah penerapan konseling Behavioristik teknik Shaping di SMP N 2 Nalumsari adalah positif, dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa dengan melaksanakan konseling setiap subjek 3 kali pertemuan dan pada setiap pertemuan tersebut menghasilkan perubahan yang mengarah ke arah yang lebih baik terhadap setiap individ