WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA DAKWAH PADA PAGUYUBAN JANGKAR BUMI ART COMMUNITY DI DESA TULUNGAGUNG KABUPATEN PRINGSEWU

ABSTRAK Dakwah merupakan inti dari ajaran agama Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim, dalam pelaksanaannya dakwah perlu menggunakan media untuk menyampaikan materi dakwah. Pada masa sekarang ini dakwah dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media, salah satunya kesenian tradisional wayang kulit. Dalam perkembangannya wayang kulit di beberapa daerah sudah mulai berkurang eksistensinya. Namun di beberapa daerah masih melakukan pertunjukan wayang kulit salahsatunya Paguyuban Jangkar Bumi Art Community di Desa Tulungagung yang masih melakukan pementasan wayang kulit. Wayang kulit yang tidak mengikuti perkembangan zaman akan tertinggal oleh zaman. Namun berbeda dengan Paguyuba Jangkar Bumi Art Community yang masih eksis melakukan pagelaran hingga sekarang. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji apa yang menjadi daya tarik Paguyuban Jangkar Bumi Art Community, selain itu wayang kulit bisa berfungsi sebagai media dakwah. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (Field Research) dan sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder dengan teknik pengambilan data yang digunakan yaitu purposive sampling, sehingga diperoleh 8 orang sebagai informan yaitu dalang pada Paguyuban Jangkar Bumi Art Community. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya penelitian ini dianalisa menggunakan analisis data yang dilakukan dengan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sehingga menghasilkan data berupa kata-kata tertulis. Hasil dari penelitian ini bahwa wayang kulit merupakan salah satu kebudayaan yang digunakan sebagai media untuk berdakwah hingga saat ini. Penyampaian ajaran agama disampaikan dalang melalui percakapan atau petuah dari lakon yang dimainkan, dan dari gending atau lagu-lagu yang dinyanyikan oleh sinden. Penyampaian pesan dakwah dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga dakwah akan mudah tersampaikan dari berbagai kalangan. Disamping cerita wayang yang mengandung sejarah masa lalu juga pengemasan penampilannya yang menarik dengan memadukan unsur edukasi dan kebudayaan sehingga membuat daya tarik tersendiri bagi penonton dalam menyaksikan pagelaran wayang kulit Jangkar Bumi Art Community. Dalam pementasan wayang kulit mengandung nilai-nilai Islam berupa nilai aqidah, nilai syariah, dan nilai akhlak. Wayang kulit efektif digunakan sebagai media dakwah, karena selain menampilkan unsur kebudayaan dalam pementasan wayang kulit, isi atau cerita yang disampaikan oleh dalang juga mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Kata Kunci: Wayang Kulit, Media Dakwah, Nilai-Nilai Dakwah