Kandungan minuman madu dalam Al-Qur’an : studi analisis penafsiran Zaglul An Najjar terhadap Q.S An-Nahl Ayat 69

Minuman madu merupakan hasil dari cairan yang keluar dari perut lebah. Cairan yang keluar tersebut merupakan bukti atas kekuasaan dari Allah seperti yang terkandung di dalam Q.S An-Nahl ayat 69. Adanya keistimewaan terhadap lebah, maka penulis dalam penelitian ini akan membahas tentang minuman lebah dalam Q.S An-Nahl ayat 69. Dimana dalam penelitian memfokuskan dalam penafsiran Zaghlul An-Najjar seorang tokoh mufasir modern. Skripsi ini menggunakan dua rumusan masalah yakni: 1. Bagaimana Penafsiran Zaglūl An-Najjār Terkait Sūrat An-Nahl ayat 69? 2. Bagaimana Relevansi Penafsiran Zaglūl An-Najjār Dengan Sains Modern? Teori dan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan library reseach, yaitu penelitian yang menggunakan bahan pustaka sebagai sumber data utamanya dan menggunakan corak dari tafsir ilmi dengan menggunakan analisis dari aspek kebahasaan, aspek ilmiah, aspek asbabun nuzul, aspek munasabah kemudian dianalisis dan diuraikan secara sitematis. Adapun metode yang digunakan penulis dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode maudhu’i dengan cara dianalisis kemudian disimpulkan secara sistematis. Dari metode tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa minuman madu tersebut memiliki banyak macam warnanya serta memiliki kandungan di dalamnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Zaghlul An-Najjar mengungkapkan atas kekuasaan Allah yang memberikan keistimewaan terhadap lebah, lebah disini ditujukan kepada lebah betina pekerja. Dimana seekor lebah betina pekerja tersebut yang dapat mengeluarkan bermacam- macam warna dari perut lebah betina. Selain itu, penulis juga menemukan pada macam-macam minuman yang dikeluarkan oleh lebah tersebut mengandung bahan kimia. Dari percampuran bahan kimia tersebut, dapat dijadikan obat untuk manusia. Minuman madu merupakan hasil dari cairan yang keluar dari perut lebah. Cairan yang keluar tersebut merupakan bukti atas kekuasaan dari Allah seperti yang terkandung di dalam Q.S An-Nahl ayat 69. Adanya keistimewaan terhadap lebah, maka penulis dalam penelitian ini akan membahas tentang minuman lebah dalam Q.S An-Nahl ayat 69. Dimana dalam penelitian memfokuskan dalam penafsiran Zaghlul An-Najjar seorang tokoh mufasir modern. Skripsi ini menggunakan dua rumusan masalah yakni: 1. Bagaimana Penafsiran Zaglūl An-Najjār Terkait Sūrat An-Nahl ayat 69? 2. Bagaimana Relevansi Penafsiran Zaglūl An-Najjār Dengan Sains Modern? Teori dan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan library reseach, yaitu penelitian yang menggunakan bahan pustaka sebagai sumber data utamanya dan menggunakan corak dari tafsir ilmi dengan menggunakan analisis dari aspek kebahasaan, aspek ilmiah, aspek asbabun nuzul, aspek munasabah kemudian dianalisis dan diuraikan secara sitematis. Adapun metode yang digunakan penulis dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode maudhu’i dengan cara dianalisis kemudian disimpulkan secara sistematis. Dari metode tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa minuman madu tersebut memiliki banyak macam warnanya serta memiliki kandungan di dalamnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Zaghlul An-Najjar mengungkapkan atas kekuasaan Allah yang memberikan keistimewaan terhadap lebah, lebah disini ditujukan kepada lebah betina pekerja. Dimana seekor lebah betina pekerja tersebut yang dapat mengeluarkan bermacam- macam warna dari perut lebah betina. Selain itu, penulis juga menemukan pada macam-macam minuman yang dikeluarkan oleh lebah tersebut mengandung bahan kimia. Dari percampuran bahan kimia tersebut, dapat dijadikan obat untuk manusia