REVIEW AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KOMPONEN BIOAKTIF DAUN HERBAL INDONESIA DALAM MELAWAN BAKTERI PATOGEN MANUSIA REVIEW ANTIBACTERIAL ACTIVITY AND BIOACTIVE COMPONENT OF INDONESIAN HERBAL LEAVES AGAINST HUMAN PATHOGENIC BACTERIA

Tanaman herbal merupakan tanaman yang memiliki banyak sekali manfaat yang terkandung didalamnya seperti dapat mengobati berbagai jenis penyakit yakni digunakan sebagai imunomodulator, serta yang utama dalam penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai antibakteri. Antibakteri merupakan suatu zat yang dapat menghambat serta membunuh keberadaan bakteri yang bersifat patogen. Beberapa bakteri yang bersifat patogen bagi manusia yakni St. aureus, Ps. aeruginosa, E. coli, Enterococcus dan lainlain. Maka dari itu, untuk mengetahui aktivitas dari bakteri tersebut beberapa daun herbal yang akan diteliti diantaranya Daun Kemangi, Daun Mint, Daun Sambiloto, Daun Kecubung, dan Daun Meniran, Daun Kelor, Daun Beluntas, Daun Sirih Hijau, Daun Serai, Daun Katuk. Pada hasil penelitian review menyatakan bahwa beberapa komponen bioaktif ikut berkontribusi dalam menghasilkan aktivitas antibakteri diantaranya komponen dari minyak atsiri (methyl cavicol 90%, α-bergamotene 3%, mentol 36,02%, mentone 24,56, Menthyl acetat 8,95%, 1,8 –cineole 5,13%, eugenol 13,30 %, sitronelal, sitronelol, geraniol dan lain sebagainya yang terdapat dalam daun kemangi, daun mint, daun sirih hijau, daun sereh mampu menghambat hingga membunuh keberadaan bakteri St. aureus, Ps. aeruginosa, E. coli, K. pneumoniae). Kemudian adanya senyawa flavonoid dan turunannya (isoorientin 2'-O-rhamnoside, quercetin, kaempferol serta apigenin), alkaloid serta saponin dapat menghambat bakteri St. aureus, Ps. aeruginosa. Sementara itu hasil zona hambat tertinggi didapatkan oleh daun sereh dan daun mint yakni 32 mm dan 20 mm yang mana hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan zona hambat lebih dari 20 mm maka dapat sangat kuat menghambat bakteri patogen salah satunya yakni E. coli dan St. aureus. Kemudian penggunaan temperature juga berpengaruh terhadap kestabilan dari komponen bioaktif yang ada dalam daun herbal, maka demikian penggunaan suhu pengeringan yang tepat yakni