Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (vigna radiata l.) Terhadap perlakuan jarak tanam dan mulsa

Produksi Kacang hijau di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Penggunaan jarak tanam dan mulsa yang tepat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi. Penelitian bertujuan mengetahui pertumbuhan kacang hijau untuk menghasilkan produksi yang optimal. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Penelitian Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu jarak tanam (J) 2 taraf: J1 = 40 cm x 15 cm, J2 = 40 cm x 20 cm. Faktor kedua yaitu mulsa (M) 3 taraf: M0 : Tanpa mulsa (kontrol), M1: Mulsa plastik hitam perak (anorganik) dan M2 : Mulsa alang-alang (organik). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan jarak tanam dan mulsa memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penggunaan mulsa alang-alang (M2) memberikan hasil relatif lebih baik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, produksi per petak dan produktivitas. Pengaturan jarak tanam yang memberikan pertumbuhan dan hasil relatif lebih baik terhadap jarak tanam 40 cm x 15 cm (J1) yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, berat 100 butir biji, produksi per petak dan produktivitas. Perlakuan jarak tanam dan mulsa tidak mempengaruhi pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Kombinasi jarak tanam 40 cm x 15 cm dan mulsa alang-alang adalah relatif menunjukkan pertumbuhan dan hasil relatif lebih tinggi