ANALISIS MODEL PANJANG ANTRIAN PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL (STUDI KASUS : PERSIMPANGAN JL. RAYA GADANG – JL. SATSUI TUBUN, JL. GADANG BUMIAYU)

ABSTRAK Hermanus R E Endo, 2021 “Analisis model panjang antrian pada persimpangan bersinyal studi kasus persimpangan Jl. Raya Gadang, Jl. Satsui Tubun dan Jl. Gadang Bumiayu” Dosen Pembimbing I: Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT, Dosen Pembimbing II: Ir. Eding Iskak Imananto, MT. Kemacetan yang terjadi di Kota Malang umumnya disebabkan oleh meningkatnya mobilitas pergerakan volume kendaraan di setiap tahunnya meningkat, dan tidak diimbangi dengan kapasitas jalan yang tersedia, sehingga penelitian ini menggunakan metode analisa yang tertera pada PKJI 2014. Dan sebagai pembanding penelitian ini juga menggunakan analisa statistik regresi linear berganda untuk memperteliti variabel-variabel tertentu yang terdapat pada PKJI 2014. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar antrian dan tundaan akibat lampu lalu lintas pada persimpangan bersinyal di Jalan Raya Gadang, Jalan Satsu Tubun dan Jalan Gadang Bumiayu Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode PKJI 2014 dan metode analisa regresi linear. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survey langsung dilapangan selama 3 hari pengamatan berupa data geometrik jalan dan data volume lalulintas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi 4 variabel X1 (C), X2 (NQmax), X3 (DS), X4 (GR) dengan kriteria model PKJI 2014 adalah model yang digunakan untuk dilakukannya perbandingan untuk menentukan model terbaik, yang ditunjukkan melalui analisa regresi dengan anova dan uji korelasi yang menunjukkan nilai signifikan yang diperoleh nilai r = 0.775. koefisien determinasinya r² = 0.775² = 0.601, dengan nilai tersebut dapat digolongkan relevan sesuai dengan tingkat hubungan yang diterapkan pada tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi yang dikategorikan antara 0.60 – 0.799 memiliki tingkat hubungan yang kuat. Model yang didapatkan adalah sebagai berikut: Y = -392,199 + 0,162X1 + 1,454X2 + 14,876X3 + 799,629X4 dan kemudian model tersebut diinput kedalam variabel PKJI dan didapatkan persamaan regresi sebagai berikut PA = -392,199 + 0,162C + 1,454NQmax + 14,876DS + 799,629GR Model regresi menunjukan bahwa PA, C, NQ, GR dan DJ merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja lalulintas. Kedua metode memiliki nilai simpangan rata-rata yang berbeda sedangkan pada model regresi linear mempunyai nilai yang di peroleh lebih kecil dengan nilai simpangan total 31,089 dibandingkan dengan hasil analisa PKJI dengan nilai simpangan total 304,01, dengan nilai rata-rata simpangan pada PKJI didapatkan 8,46 dan nilai simpangan rata - rata pada model didapatkan 0,86. Demikian dapat disimpulkan bahwa pada analisa perbandingan ketelitian model pada kedua metode tersebut model regresi linear yang memberikan akurasi dan ketelitian yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode PKJI Kata kunci: Regresi linear, Model panjang antrian, Kapasitas, Rasio Hijau, Derajat kejenuhan, Tundaan, Simpang bersinya