KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN QUR’AN HADITS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII MTsN SUMBERAGUNG JETIS BANTUL

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa indikator keberhasilan pembelajaran pendidikan agama islam mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Akan tetapi kenyataanya bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam baru menyentuh pada ranah kognitif yaitu sebatas pada penguasaan materi saja. Selain itu, pembelajaran pendidikan agama islam masih kurang diminati oleh siswa. Qur’an Hadits merupakan bagian dari pendidikan agama islam yang lebih mengedepankan aspek afektif, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang hendak ditanamkan dan ditumbuh kembangkan kedalam peserta didik. Pembelajaran monoton atau kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan dianggap menjenuhkan serta tidak menyenangkan bagi siswa, merupakan salah satu penyebab siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, Pelaksanaan pembelajaran Qur’an Hadits di MTsN Sumberagung Jetis Bantul belum sepenuhnya mengarah pada pembelajaran aktif serta menyenangkan bagi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan mengambil latar MTsN Sumberagung Jetis Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan untuk uji keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi data. Hasil penelitian menunjukkan metode yang digunakan guru untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran qur’an Hadist adalah : (1) Pelaksanaan pembelajaran qur’an hadist di MTsN Sumberagung mencakup tiga tahapan pembelajaran yaitu tahap pra instruksional, tahap instruksional, dan tahap tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung lebih mengaktifkan peserta didik yaitu dengan menerapkan beberapa metode belajar aktif yang cukup variatif, tetapi belum maksimal dikarenakan kurangnya pengetahuan guru atau pemahaman terhadap strategi-strategi itu sendiri.(2) Strategi yang digunakan dalam kreativitas guru adalah Guide Note-Taking, Reading Aloud, Learning Starts With A Question, Information Search, Resitasi. Penerapan metode belajar aktif di MTsN Sumberagung Jetis Bantul kurang maksimal, terbukti bahwa realisasi pelaksanaan metode dikelas belum mampu membuat suasana menjadi kondusif. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor yaitu: kondisi siswa yang belum siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dan melaksanakan metode sesuai dengan instruksi guru, serta susah dikondisikan, adanya pemahaman siswa bahwa pembelajaran adalah proses menerima informasi dari guru bukan sebagai kegiatan menggali informasi, paradigma siswa seperti inilah yang perlu dirubah,guru belum mampu memanfaatkan teknologi, alasan guru adalah ruangan media jauh