MENINGKATKAN PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SMPN 1 KOTA CIREBON

Percaya diri merupakan sikap positif yang harus dimiliki oleh setiap individu termasuk para siswa yang dimampukan untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri dan lingkungannya Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih adanya siswa yang belum percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yaitu ditunjukkan dengan sikap siswa yang belum bisa focus sepenuhnya dalam mengkuti pembelajaran, belum berperan aktif dalam kelompok, cenderung menyendiri dengan bermain ponsel ketika istirahat, serta takut untuk mengemukakan pendapatnya saat diskusi berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap percaya diri peserta didik sebelum diterapkannya layanan bimbingan kelompok pada kelas VIII SMPN 1 Kota Cirebon, mendeskripsikan efektivitas dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang diterapkan untuk meningkatkan percaya diri peserta didik pada kelas VIII SMPN 1 Kota Cirebon serta mendeskripsikan peningkatan sikap percaya diri peserta didik setelah diterapkannya layanan bimbingan kelompok ditinjau dari aspek tingkah laku, dan emosi pada kelas VIII SMPN 1 Kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan motode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data ada tiga yaitu wawancara, observasi, dokumentasi. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang terkumpul dengan melalui beberapa cara yaitu dengan melalui: pengambilan gambar, rekaman, dan catatan. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif, pada penelitian meningkatkan percaya diri siswa dengan melakukan pelayanan konseling kelompok dengan teknik permainan terhadap percaya diri siswa diperoleh hasil rata-rata sebelum diberikan perlakuan dimana siswa sangat kurang percaya diri ketika mengemukakan pendapat dan berdiskusi dengan teman. Efektivitas selama pelaksanaan layanan konseling kelompok dapat berjalan dengan baik dan lancar. Setelah mendapatkan pelayanan konseling kelompok dengan teknik role playing, rata-rata siswa tersebut mengalami peningkatan, dimana mereka tidak lagi malu-malu untuk berbicara di depan teman-temanya, dan tidak ragu untuk menyampaikan pendapat dalam suasana kelompok serta yakin atas kemampuan dirinya. Secara keseluruhan siswa sudah mampu memahami indikator dari percaya diri dengan baik sehingga setelah diberikan pelayanan oleh BK terhadap rasa percaya diri, terjadi peningkatan dibandingkan sebelum diberikan perlakuan