DINAMIKA DAN IMPLIKASI PERISTIWA RENGASDENGKLOK PADA TAHUN 1945

Pada tanggal 7 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat bersama para golongan tua dan juga golongan muda, kedua golongan ini beranggapan bahwa kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan. Namun, kedua golongan tersebut tidak sependapat dengan pemikirannya dalam membahas kemerdekaan Indonesia yang harus segera diproklamasikan. Kedua golongan tersebut mempunyai pendapatnya masing-masing, karena golongan pemuda yang bersikokoh dalam mempertahankan prinsipnya yang ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa ada campur tangan dari negara lain. Akhirnya golongan pemuda pun berencana untuk menculik Soekarno dan Hatta agar Soekarno dan Hatta menyetujui usulan tersebut, Dan akhirnya, Soekarno dan Hatta pun diculik oleh para pemuda ketempat yang aman dan sunyi, yaitu sebuah kota kecil yang bernama Karawang, tepatnya di Rengasdengklok Karawang, penculikan itu dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945. Tujuan dari penulisan ini yaitu mengetahui peristiwa apa saja yang berada di Rengasdengklok pada tahun 1945, dan mengetahui bagaimana implikasi Rengasdengklok pada tahun 1945. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan library research dengan metode studi historis yang melalui empat tahapan. Pertama, Heuristik. Kedua, Kritik atau verifikasi sumber referensi yang telah di dapat. Ketiga, Interpretasi. Langkah terakhir Historiografi atau penulisan sejarah. Kronologi terjadinya peristiwa Rengasdengklok dimulai pada tanggal 14 Agustus 1945, yang mana adanya sebuah berita terkait menyerahnya Jepang terhadap sekutu, sehingga terjadi perdebatan bahkan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang dibawa ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Implikasi yang terjadi pada saat itu dikarenakan adanya perdebatan yang cukup lama antara para pemuda dan juga golongan tua, yang mana dalam perdebatan tersebut memperdebatkan kemerdekaan Indonesia, dikarenakan kedua golongan tersebut berbeda pendapat