Rekreasi perspektif tafsir Maqashidi Ibnu Ashur dalam kitab tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir

Rekreasi dalam istilah bahasa Arab sering disebut dengan rihlah atau safar. Dalam al-Quran memang tidak ditemukan perintah rekreasi seacara harfiah, namun ada beberapa ayat al-Quran yang menyuruh umat manusia untuk menjelajahi bumi. Tema dalam penelitian ini penting dikaji karena setiap perintah yang disampaikan dalam al-Quran terdapat tujuan dan hikmah yang dapat diambil. Dalam al-Quran disebut berulang kali perintah untuk menjelajahi bumi. Adapun rekreasi merupakan salah satu wujud realisasi dari perintah tersebut karena pemahaman masyarakat mengenai rekreasi secara umum adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan, bepergian atau kegiatan wisata. Salah satu metode penafsiran al-Quran yang banyak dibicarakan saat ini adalah tafsir maqashidi. Di antara salah satu tokoh yang terkenal dalam tafsir maqashidi adalah Ibnu Ashur. Dalam penafsiran Ibnu Ashur pada kitab Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir, didapatkan nilai-nilai maqashidi terkait ayat-ayat yang mengandung perintah untuk melakukan perjalanan ke berbagai penjuru bumi. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah penulis membatasi analisis perintah menjelajahi bumi dengan rekreasi sebagai wujud realisasinya menggunakan ayat-ayat al-Quran yang terdapat lafadz siru dan umshu. Kemaslahatan manusia merupakan salah satu tujuan syariat Islam, maka tujuan rekreasi sebagai realisasi perintah melakukan perjalanan di bumi dapat dikaitkan dengan al-daruriyyat al-khamsah yang merupakan prinsip dalam kemaslahatan manusia yakni meliputi hifz al-din (menjaga agama), hifz al-nafs (menjaga jiwa), hifz al-aql (menjaga akal), hifz al-nasl (menjaga keturunan), dan hifz al-mal (menjaga harta)