PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT (S-T-M) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Dl KELAS III SMU DARUL FALAH, CILILIN, KABUPATAEN BANDUNG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan penguasaan konsep, sikap kepedulian, tingkat kreativitas, dan sikap siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan pendekatan S-T-M. Jenis penelitian ini adalah pra- eksperimen, yaitu suatu penelitian eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan baagi eksperimen sebenarnya dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang ada. Penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah semua kelas III IPS SMU Darul Falah , Cililin, Kabupaten Bandung tahun Pelajaran 2001-2002. Sampel penelitian dipilih dengan teknik cluster random sampling untuk mendapat satu kelas sebagai subyek penelitian (kelas eksperimen). Tahap penelitian diawali dengan pemberian pretes, kemudian penerapan pendekatan S-T-M dalam pembelajaran dengan topik perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penerapan, dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial dan lingkungan hidup selama tiga kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan dua jam pelajaran. Pembelajaran dilakukan oleh seorang guru sejarah yang diobservasi oleh peneliti serta seorang guru sejarah lain. Setelah selasai pembelajaran dengan pendekatan S-T-M dilakukan postes atau tes akhir. Hasil tes awal dan tes akhir kemudian dibandingkan, dan dilihat sejauhmana peningkatan penguasaan konsep dan sikap kepedulian siswa dengan penerapan pendekatan S-T-M. Hasil analisis data temuan menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan penguasaan konsep yang signifikan dengan rata-rata gain sebesar 2,34 dari skor ideal 15,00 dan lebih efektif dalam siswa kelompok rendah dengan rata-rata gain 2,78; secara signifikan terjadi peningkatan sikap kepedulian siswa dengan rata-rata gain sebesar 5,51 dari skor ideal 35 dan efektif dalam siswa kelompok tinggi 6,78: tingkat kreativitas siswa dalam pembelajaran sangat tinggi dengan rata-rata bobot partisipasi keterlibatan mencapai 83%: dan mendapat respon posrtif dari siswa dan guru bahwa pendekatan ST- M memiliki kelebihan dibanding model-model pembelajaraan yang biasanya dilakukan, dan efektif untuk meningkatkan motivasi, aktivitas, kreativitas belajar siswa, serta menstimulus guru untuk lebih kreatif lagi. Baik guru maupun siswa berharap model pembelajaran bisa diterapkan dalam pembelajaran topik lain namun tidak terlalu sering. Melalui temuan diatas direkomendasikan agar guru sejarah seyogianya sekali-sekali menggunakan model pembelajaran ini terutama untuk topik yang sangat relevan