KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN, PENGEMBANGAN TIM DAN PFMBEMAYAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN sekolah dasar NEGERI KECAMATAN CIMAHI TENGAH Studi DeskriptifAnalitik Terhadap Kepala Sekolah Dasar dalam pengembangan mutu tahun 2004 Pengembangan Mutu Tahun 2004

Pengembangan mutu sekolah melalui pengembangan mutu pembelajaran merupakan upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam mengoptimalkan sumber-sumber masukan ke dalam proses pendidikan dan pengelolaan agar mendapatkan nilai tambah yang setinggi-tingginya dalam output sekolah. Upaya kepala sekolah yang perlu dikaji dalam peningkatan mutu pembelajaran adalah aktualisasi perannya sebagai administrator, supervisor dan pemimpin. Pada penelitian ini upaya tersebut dioperasionalkan dalam pertanyaan pokok penelitian " apakah gaya kepemimpinan, pengembangan tim dan pemberdayaan KBM yang dilakukan oleh kepala sekolah telah berkontribusi terhadap peningkatan mutu pembelajaran?". Dari pertanyaan pokok tersebut maka variabel yang diteliti terdiri dari: (1) gaya kepemimpinan; (2) pengembangan tim; (3) pemberdayaan KBM; dan (4) mutu pembelajaran. Mutu pembelajaran merupakan variabel terikat oleh gaya kepemimpinan, pengembangan tim dan pemberdayaan KBM. Dalam menjawab pertanyaan penelitian tersebut digunakan metoda penelitian deskriptif dengan sumber data guru-guru yang ada di lingkungan kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Guru sebagai merupakan sumber daya yang membantu mengungkapkan kecenderungan-kecenderungan gaya kepemimpinan, pengembangan tim, pemberdayaan KBM dan mutu pembelajaran. Untuk mengungkapkan data tersebut di atas maka dikembangkan alat pengumpul data berupa kuesioner yang hasilnya diolah dengan menggunakan teknik statistik melalui SPSS 10.0 For windows. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan tim, pemberdayaan KBM dan mutu pembelajaran berada pada kategori cukup; dan (2) secara bersama-sama kontribusi gaya kepemimpinan, pengembangan tim dan pemberdayaan KBM sebesar 41,7%. Sedangkan secara terpisah disimpulkan bahwa (1) gaya kepemimpinan berkontribusi terhadap peningkatan mutu sesebsar 41,4%; (2) pengembangan tim berkontribusi terhadap mutu pembelajaran sebesar 19.6%; dan (3) pemberdayaan KBM berkontribusi terhadap mutu pembelajaran sebesar 9%. Atas dasar kesimpulan tersebut maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi yang diajukan, di antaranya adalah (1) kepemimpinan merupakan faktor yang paling penting mempengaruhi mutu pembelajaran dbandingkan dengan variabel pengembangan tim dan pemberdayaan KBM karena itu pengembangan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah hendaknya lebih diutamakan; (2) Penguatan kepala sekolah dalam pengembangan tim perlu ditingkatkan dengan mengaktifkan kelompok kerja guru di masing-masing sekolah; dan (3) Pemberdayaan KBM perlu ditingkatkan oleh kepala sekolah dengan tekanan memberikan penguatan dalam fungsi kepala sekolah sebagai administrator