PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V MIN KEBONAGUNG IMOGIRI

Latar belakang masalah penelitian ini adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA, karena keaktifan siswa akan sangat membantu siswa untuk memahami materi. Maka dari itu, perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki kwalitas. Pembelajaran dengan menerapkan metode yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan Metode Diskusi dalam pembelajaran IPA dan meningkatan keaktiafan siswa kelas V setelah metode diterapkan. Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambul latar belakang MIN Kebonagung Imogiri. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Dalam penelitian ini juga menggunakan data statistik sederhana untuk membantu mengungkap data. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas V MIN Kebonagung Imogiri dilaksanakan dalam tiga siklus secara keseluruhan dapat terlaksana dengan baik sesuai rencana yang telah disusun. Terjadi perubahan perilaku peserta didik secara bertahap dalam mengikuti pembelajaran. 2) Peningkatan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan metode diskusi cukup signifikan. Keaktifan peserta didik dapat dilihat dari hasil angket dan observasi awal/pra siklus sebesar 53,65%, pada siklus I keaktifan peserta didik menjadi 60,77% pada siklus II keaktifan peserta didik meningkat menjadi 65,29% dan pada siklus III menjadi 80,48%. Demikian pula dari hasil lembaran observasi keaktifan siswa pada observasi pra tindakan sebesar 44,44%, pada siklus I meningkat menjadi 55,5%, pada siklus II menjadi 75% dan pada siklus III menjadi 83,33%. Dengan demikian secara keseluruhan keaktifan peserta didik mengalami peningkatan sebesar 26,83%. Peningkatan terjadi secara bertahap dari kategori sedang dan akhirnya menjadi tinggi