PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KELOMPOK B TK ABA PANDEYAN II YOGYAKARTA

Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Kelompok B TK ABA Pandeyan II Yogyakarta, strategi pembelajaran kurang bervariasi sehingga anak tidak tertarik dan kadangkadang anak menjadi ribut karena tidak tertarik dengan pelajaran, hal ini membuat guru menjadi lebih banyak mengeluarkan energi untuk mengelola kelas. Maka dari itu perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan meningkatkan keaktifan siswa Kelompok B setelah strategi tersebut diterapkan. Penelitian ini bersifat kulitatif dengan mengambil latar TK ABA Pandeyan II Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara,mendalam, dan dokumentasi untuk melengkapi data yang ingin diungkap. Dalam penelitian ini digunakan data statistic sederhana untuk membantu dalam mengungkap data. Sedangkanuntuk memeriksa keabsahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi sumber. Adapun urutan kegiatan penelitian ini mencakup (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi Card Sort efektif digunakan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya siswa Kelompok B TK ABA Pandeyan II Yogyakarta, hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan keaktifan siswa yang terlihat pada adanya rasa senang, perhatian, ketertarikan, antusiasme, kemampuan menjawab pertanyaan, dapat mengingat materi, dan siswa dapat berinteraksi dengan teman. Aspek keaktifan siswa pada pra tindakan sebesar 1,442 (rendah) pada siklus I sebesar 1,975 (sedang) pada siklus II sebesar 2.633 (tinggi), hal ini terjadi peningkatan sebesar 1,191. Dengan demikian aspek keaktifan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya