Internasionalisasi bahasa Indonesia: pembelajaran BIPA untuk pemandu wisata di KBRI Hanoi-Vietnam tahun 2021 (halaman 448−457)

Tujuan penulisan artikel ini adalah memaparkan kegiatan pembelajaran BIPA untuk pemandu wisata di KBRI Hanoi-Vietnam tahun 2021. Pemandu wisata merupakan sasaran strategis untuk mengembangkan internasionalisasi bahasa Indonesia melalui pengajaran BIPA. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemelajar BIPA yang berprofesi sebagai pemandu wisata memerlukan kesesuaian materi ajar berdasarkan kebutuhan pekerjaan. Aspek-aspek tersebut meliputi (1) keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan menulis); (2) ketatabahasaan; (3) pengetahuan budaya; (4) pengetahuan adat istiadat dan kebiasaan; dan (5) nilai-nilai dan norma (meliputi cara bersikap, cara bicara, dan sebagainya). Materi ajar harus mempertimbangkan profesi pemelajar sebagai pemandu wisata. Pada tahun 2021, pembelajaran BIPA dilakukan secara daring atau virtual sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pengajar ataupun pemelajar. Media-media pembelajaran yang digunakan bergantung pada teknologi yang ada. Oleh sebab itu, pengajar harus kreatif dalam menciptakan inovasi pembelajaran yang akan mendukung keberhasilan pencapaian kompetensi. Beberapa aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran daring pada program ini, yaitu (1) zoom, (2) padlet, (3) wordwall, (4) quizizz, (5) kahoot, dan (6) google form. Selain itu, alat evaluasi harus terstandar dan memiliki keunikan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemelajar dari profesi pemandu wisata. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk kompetensi, selain empat keterampilan berbahasa tersebut adalah (1) kompetensi tentang budaya masyarakat Indonesia, (2) kebiasaan masyarakat Indonesia, dan (3) kesantunan berbahasa dalam konteks keterampilan berbicara khususnya