Persepsi prestasi pada anak terlantar di Panti Asuhan Al-Hikmah Sawojajar Malang

ABSTRAK Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia (1989), panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar serta melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak terlantar, memberikan pelayanan pengganti atau perwalian anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial pada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam bidang pembangunan nasional. Sepanjang kehidupan manusia, setiap orang memiliki cita-cita. Salah satu faktor yang berperan dalam mewujudkan cita-cita adalah motif berprestasi atau motivasi berprestasi. Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan sehingga seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi pada umumnya lebih berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan mereka yang memiliki motif berprestasi yang rendah. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode kuantitatif deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan kepada pembaca dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkapkan fakta secara lebih mendalam mengenai persepsi prestasi pada anak terlantar di Panti Asuhan Al-Hikmah Sawojajar Malang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan proses anilisis data kuantitatif dengan proses kategorisasi tematik, yang kemudian dianalisa dengan distribusi frekuensi menggunakan tabulasi silang. Proses kategorisasi tematik dilakukan oleh peneliti sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak terlantar di Panti Asuhan Al-Hikmah mempersepsikan prestasi sebagai suatu penghargaan dan kebanggaan yang pernah diraih atas keberhasilan dari sesuatu yang didapat dengan usaha dan kerja keras, juga prestasi sebagai suatu hasil setelah belajar sebagai tolak ukur kemampuan seseorang karena bakat yang dimilikinya. Dijelaskan pula mengapa prestasi begitu membanggakan bagi mereka karena selain kegemaran dalam bidang yang mereka raih, dari prestasi itu pula mereka menjadi termotivasi untuk berusaha lebih keras untuk meraih cita-cita, dan bahwa kesempatan yang telah mereka raih belum tentu akan diraih kembali pada kesempatan yang lain. Selain karena prestasi yang mereka raih karena hasil mereka sendiri, dari prestasi itu mereka menunjukkan kesungguhan dalam belajar. ABSTRACT According to the Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia (1989), the orphanage is a social welfare institution that has responsibility for providing social welfare services to neglected children and to implement poverty helpful and neglected children, to provide a replacement or guardianship of children in meeting the needs of physical, mental and social in foster care so as to obtain broad opportunities, appropriate and adequate for the development of his personality as expected as part of the next generation the ideals of the nation and as beings who will participate actively in the field of national development. Throughout human life, everyone has dreams. One of the factors that play a role in realizing the ideals is the achievement motive or achievement motivation. Someone who has high motivation then he will try to do the best, have confidence in the ability to work independently and be optimistic, have a dissatisfaction with the achievements that have been obtained and have a big responsibility for the actions carried out so that someone who has a high achievement motivation generally more successful in performing tasks compared to those who have low achievement motive. In this study, the method used by researcher is descriptive quantitative method, which aims to illustrate to the reader and reveal a problem, circumstance, event or disclose the facts as they are more deeply about the perception of achievement in children abandoned in orphanages Al-Hikmah Sawojajar Malang. In this study, researcher used analysis process quantitative data with thematic categorization process, which is then analyzed by frequency distribution using cross tabulation. Thematic categorization process conducted by the researcher by self. The results showed that the abandoned children at the Orphanage of Al-Hikmah perceive achievement as an appreciation and pride that never achieved the success of something that is acquired by effort and hard work, achievements as well as a result of having studied as a measure of one's ability as a talent owned. Also explained why achievements are so proud for them because in addition to indulgence in the field they won, the accomplishments that they also be motivated to try harder to achieve my goals, and that the opportunities they have achieved will not necessarily be achieved return on another occasion. In addition to its accomplishments they achieved as a result of their own, of accomplishment that they show sincerity in learning