Implementasi pengembangan kurikulum Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI) di Ma Amanatul Ummah Kembang Belor Pacet Mojokerto

ABSTRAK Pendidikan masih diyakini sebagai elan-vital bagi peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), karenanya format pendidikan yang ideal masih terus dikembangkan. Baru-baru ini misalnya, melalui undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 ayat (3), pemerintah memiliki proyek untuk menyelenggarakan program sekolah/madrasah Bertaraf Internasional. Tujuannya adalah menyiapkan lulusannya dapat berperan dan berkompetisi di forum- forum internasional. Minimnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang rendah maka peran di forum internasional juga di rasakan masih kurang. Oleh sebab itu, proyek sekolah/madrasah bertaraf internasional dipandang perlu. Terkait dengan hal itu, madrasah sebagai lembaga pendidikan islam juga turut berperan aktif dalam menyelenggarakan rintasan madrasah bertaraf internasional (RMBI). Guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, maka kurikulum sebagai sarana/media untuk pencapaian tujuan juga harus relevan. Karena itu, pengembangan kurikulum di madrasah mutlak dilakukan sesuai dengan visi, misi, tujuan untuk menjawab tantangan global. Inilah yang membuat penulis tergerak untuk melakukan penelitian tentang pengembangan kurikulum Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional di MA Amanatul Ummah Kembangbelor Pacet Mojokerto, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Upaya yang dilakukan MA Amanatul Ummah Kembangbelor Pacet Mojokerto menuju Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI), dan Implementasi pengembangan kurikulum Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI), serta kekuatan dan kelemahan MA Amanatul Ummah dalam melakukan pengembangan kurikulum Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI). Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menginterprestasikan data-data yang ada untuk menggambarkan realitas sesuai dengan fenomena yang sebenarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagai madrasah yang dikembangkan menjadi rintisan madrasah bertaraf internasional, MA Amanatul Ummah berupaya memenuhi pencapaian standar kunci minimal dan kunci tambahan sebagai rintisan madrasah bertaraf internasional. Adapun mengenai proses pengembangan kurikulum dilakukan dengan kajian dan kerja sama dengan Guru ahli di bidangnya, melalui kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada sekolah bertaraf internasional (SBI). Pengembangan kurikulum Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional di MA Amanatul Ummah Kembangbelor Pacet Mojokerto mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum International Cambridge University (Australia) sebagai salah satu Negara anggota Organization for Economic and Cooperation Development (OECD) dengan tetap mengacu pada kurikulum KTSP, tetapi tidak mengesampingkan materi keagamaan sebagai identitas kemadrasahan maupun pesantren salaf. Kekuatanya yang pertama terletak pada basic bahasa asing yang sudah dikembangkan dalam proses pembelajaran kurikulum , Prestasi yang membanggakan yang pernah diraih oleh RMBI MA Amanatul Ummah kembang belor pacet mojokerto, sarana prasarana yang cukup memadai terutama di kelas RMBI yang dilengkapi dengan media IT. Kelemahannya selain kurang SDM dan sebagai madrasah swasta, juga berdampak pada lemahnya komponen lainnya, baik peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan serta sarana prasarana lainnya. Penulis berharap ada penelitiaan lanjutan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan rintisan madrasah bertaraf internasional dengan kurikulum sebagai obyek penelitiannya. Sehingga nantinya dapat dijadikan pertimbangan bagi kebijakan terhadap pendidikan dalam menyongsong kebangkitan pendidikan khususnya madrasah. ABSTRACT Education is still believed to be the elan-vital to improving the quality of Human Resources (HR), hence an ideal educational format is still being developed, Recently for example, through the law No.. 20 of 2003 on National Education System Article 50 paragraph (3), government has a project to implement the program school / madrasah International Level. The goal is to prepare graduates to contribute and compete in international forums. The lack of quality Human Resources (HR) is low then the role of Indonesia in international forums as well in its feel is still lacking. Therefore, the project schools / madrasah international level is deemed necessary. Associated with it, madrasa as an institution of Islamic education also plays an active role in organizing an international madrasas rintasan (RMBI). In order to achieve the expected goals of education, the curriculum as a means / media to the achievement of objectives should also be relevant. Therefore, development of curriculum at the school to be conducted in accordance with the vision, mission, objectives to address global challenges. This is what makes the author moved to do pioneering research on curriculum development at the MA International Standard Madrasah Amanatul Ummah Kembangbelor Pacet Mojokerto, East Java. Methods of data collection is done through observation, interviews, and documentation. To analyze the data, the authors used a qualitative descriptive analysis techniques, namely to describe and interpret the data available to describe reality in accordance with the actual phenomena. The results of this study indicate that as a madrasa madrasa developed into an international pilot, MA Amanatul Ummah seeks to meet minimum achievement of key standards and additional key as the pioneering international madrasas. As for the curriculum development process conducted by the study and collaboration with teachers expert in his field, through the Consultative Teacher Lesson (MGMP) at international schools (SBI). Stubs Madrasah curriculum development at the International Level MA Amanatul Kembangbelor Pacet Mojokerto Ummah to adopt and adapt the curriculum of Cambridge University's International (Australia) as one member State Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) with a fixed curriculum refers to the SBC, but does not rule out religious materials as kemadrasahan identity as well as Islamic salaf. Strength The first lies in the basic foreign language that has been developed in the process of learning the curriculum, a proud accomplishment ever achieved by the Umma flower RMBI MA Amanatul belor mojokerto leeches, adequate infrastructure, especially in the classroom RMBI equipped with IT media. The disadvantage is less than human and as a private madrasa, also impacted on the weakness of other components, both the increased professionalism of teachers and other infrastructure The author hopes there penelitiaan continued efforts to improve the quality of education in madrasah pioneering international-standard curriculum, as objects of research. So it can later be used as a consideration for policy on education in facing the rise of madrasa education in particular