HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GAWAI DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 11 SMAN 1 CAMPURDARAT

Adanya pandemi COVID-19 berdampak terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Pembelajaran di sekolah dilakukan secara daring dan tatap muka terbatas. Dari hal itu, peneliti menemukan berbagai permasalahan di SMAN 1 Campurdarat terkait intensitas penggunaan gawai dan hasil belajar Bahasa Indonesia. Intensitas penggunaan gawai pada siswa meningkat. Siswa kelas 11 SMAN 1 Campurdarat menjadi kurang bersemangat mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Ditemui ada beberapa siswa kelas 11 yang tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Kurangnya perhatian siswa kelas 11 terhadap guru, metode, dan materi yang disampaikan guru dikarenakan terhubung dengan koneksi internet saat pembelajaran sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyalahgunaan siswa dalam belajar. Terdapat 7 hingga 10 siswa di setiap kelas yang belum mencapai KKM hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) ada atau tidak hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 11 SMAN 1 Campurdarat, (2) tingkat hubungan antara intensitas penggunaan gawai dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 11 SMAN 1 Campurdarat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis analisis korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 11 SMAN 1 Campurdarat. Jumlah sampel sebanyak 165 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu uji Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada hubungan yang negatif dan signifikan antara intensitas penggunaan gawai dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 11 SMAN 1 Campurdarat. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis uji korelasi Rank Spearman diperoleh nilai koefisien korelasi -0,440 dan signifikansi 0,00