Analisis atruktur dan nilai novel Berkisar Merah karya Ahmad Tohari

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) ingin mengetahui struktur yang terdapat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari , yang meliputi: Tema , alur/plot, latar/setting, penokohan dan perwatakan, point of view, gaya bahasa dan waktu cerita. (2) Ingin mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalm novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari, yang meliputi : nilai pendidikan , nilai sosial, nilai religius, nilai moral dan nilai kemanusiaan. Sedangkan untuk mengolah data yang diperoleh, penulis menggunakan metode kemanusiaan . Sedangkan untuk mengolah data yang diperoleh, penulis menggunakan metode struktural isme. Dan sebagai penunjang , penulis menggunakan metode kepustakaan dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan hal yang dibahas. Yang menjadi objek dari penelitian ini, yaitu novel Bekisar Mera karya Ahmad Tohari. Novel ini sudah pernah dimuat sebagai cerita bersambung di harian Kompas, edisi bulan Februari sampai bulan Mei 1993. Ahmad Tohari dikenal sebagai salah satu pengarang yang bermutu. Ia dalam mengarang tidak pernah lepas dari pengalaman hidup kedesaannya . Maka warna hampir semua karyanya adalah lapisan bawah dengan latar atau setting alam. Ahmad Tohari memiliki kesadaran dan wawasan tentang alam yang begitu baik, yang dapat kita lihat dengan jelas pada novel Bekisar Merah. Bekisar Merah mempunyai arti ungags elok hasil kawin antara ayam hutan dan ayam biasa. Yang di dalam novel Bekisar Merah menceritakan seorang yang bernama Lasiah sebagai Bekisar Merah yang berayahkan bekas serdadu Jepang dan beribukan Jawa. Lasiah memiliki kulit putih, cantik dan sangat berbeda dengan orang-orang sekampungnya. Lecantikannya itulah yang akan membawa dirinya menjadi bekisar untuk hiasan sebuah gedung dan kehidupan mewah lelaki kaya di Jakarta. Tema yang terkandung dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari adalah tentang kekayaan yang tidak selamnya dapat mendatangkan kebahagiaan. Kebahagiaan dan ketenangan hati hanya dapat diperoleh dari hati kita sendiri, dan hasil jerih payah kita sendiri. Alur atau plot yang terkandung dalam novel Bekisar Merah adalah menggunakan alur maju, yaitu dimulai dari (1) situasi (keadaan mulai dilukiskan), (2) generating cuircumstances (peristiwa-peristiwa mulai bergerak ), (3) rising action (keadaan mulai memuncak), (4)klimaks (mencapai titik puncak), (5) denaument (pemecahan soal, penyelesaian). Sedangkan pada penokohan dan perwatakan dalam novel Bekisar Merah, menceritakan sebagai tokoh utama adalah Lasiah yang berumur 23 tahun, dan ia memiliki watak yang keras namun sangat tertutup. Pada latar atau setting dalam novel Bekisar Merah, Ahmad Tohari menggunakan atau menceritakan tentang latar atau setting alam pedesaan yaitu di desa Karangsogo di kaki gunung vulkanik. Sedangkan setting lainnya adalah di Jakarta. Point of view atau pusat pengisahan dalam novel Bekisar Merah menggunakan titik kisah narrator observer, emniscient yaitu pengisah hanya berfungsi sebagai pengamat terhadap pemunculan para pelaku serta hanya tahuu dalam tertentu tentang perilaku batiniah. Gaya bahasa dalam novel Bekisar Merah, banyak menggunakan gaya perbandingan, dimana pengarang dalam melukiskan keadaan alam pedesaan dan tentang keindahannya menggunakan gaya bahasa perumpamaan atau semile. Waktu cerita dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari adalah dimulai dari umur Lasi sekitarr dua puluh tiga tahun. Dan dalam setengah tahun atau enam bulan Darsa jatuh sakit. Kemudian ditambah dengan dua hari Lasi tergunjang karena mendengar penghianatan Darsa, sebelum ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta dan tinggal di sana selama enam bulan. Lasi menikah dengan Handarbeni selama satu tahun dan tinggal di Karangsogo kurang lebih dua bulan sampai akhirnya cerita berakhir. Jadi waktu cerita pada novel Bekisar Merah adalah 6 (enam) bulan + 2(dua) hari + 6(enam) bulan +1 (satu) tahun + 2(dua) bulan = 2 (dua) tahun, 2 (dua) bulan, 2 (dua) hari. Nilai pendidikan dalam novel Bekisar Merah mengisahkan bahwa orang yang bodoh akan selalu menjadi mangsa orang pintar. Sehingga pendidikan sangat penting bagi masyarakat untuk peningkatan kesejahteraannya. Nilai sosial yang terkandung dalam novel Bekisar Merah bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri. Ia akan membutuhkan orang lain untuk hidupnya, baik kebutuhan secara material maupun kebutuhan spiritual. Nilai religius yang terdapat dalam novel tersebut adalah bahwa manusia yang tidak beriman akan mudah terjerumus ke dalam dosa Manusia harus memisahkan hidupnya kepada kehendak Tuhan. Nilai moral yang terdapat dalam novel tersebut bahwa manusia yang tidak bermoral perilakunya akan sama saja dengan binatang piaraan, di mana perkawinan bukan lagi sebagai sesuatu yang sakral bagi sebagian orang tetapi hanya sebagai syarat yang harus yang harus dipenuhi menurut undang-undang. Analisis struktur dan nilai novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari memberikan sumbangan terhadap pengajaran sastra di sekolah menengah umum novel tersebut dapat dijadikan bahan alternative pengajaran sastra (khusunya prosa), di sekolah