Analisis kesalahan penggunaan huruf kapital siswa kelas III SLTP Taman Dewasa Madiun pada wacana

Pengajaran bahasa Indonesia tulis khusunya penggunaan huruf capital pada satu wacana, berdasarkan kurikulum SLTP tahun 1994 dari kelas satu sampai kelas tiga masih harus diajarkan kepada siswa. Namun demikian masih banyak siswa yang mengalami kesalahan dalam penggunaan huruf capital pada suatu wacana. Kesalahan itu terjadi karena faktor siswa, faktor guru, faktor buku panduan dan faktor penunjang lainnya. Berdasarkan uraian di atas, maka pada skripsi ini penulis mengambil judul “Analisis kesalahan penggunaan huruf kapital siswa kelas III SLTP Taman Dewasa Madiun dalam penggunaaan huruf kapital pada wacana” Tujuan penulis mengadakan penelitian tentang kesalahan penggunaan huruf kapital siswa kelas III SLTP Taman Dewasa Madiun pada wacana ialah: 1. Adakah kesalahan yang dilakukan siswa kelas III SLTP Taman Dewasa Madiun dalam penggunaan huruf capital pada wacana. 2. Untuk mengetahui diantara lima belas macam penggunaan huruf kapital, kesalahan yang manakah yang paling banyak dilakukan oleh siswa kelas III SLTP Taman Dewasa Madiun dalam membetulkan kesalahan penggunaan huruf kapitas pada wacana. 3. Mengetahui kemampuan siswa kelas III SLTP Taman Dewasa Madiun dalam membetulkan kesalahan penggunaan huruf kapital pada wacana. Penulis dalam melaksanakan penelitian ini mengambil siswa kelas III SLTP taman Dewasa Madiun sebagai populasinya. Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara klasifikasi, karena siswa kelas III SLTP Taman Dewasa Madiun ada dua kelas, yaitu kelas III.A berjumlah 40 siswa sebagai sampel dan kelas III.B berjumlah 40 siswa digunakan untuk uji coba tes. Metodologi yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah metodologi diskriptif, dengan menggunakan teknik analisis tes/instrumen yang berupa wacana yang mengandung lima belas macam kesalahan penggunaan huruf kapital . Berdasarkan hasil pekerjaan siswa sampel, kemudian penulis menganalisa dengan cara mengklasifikasikan kesalahan siswa dalam membetulkan kesalahan penggunaan huruf capital pada wacana. Berdasarkan analisis data yang dilakukan penulis, maka diketahui siswa kelas III SLTP Taman Dewasa Madiun masih menunjukan adanya kesalahan. Dari lima belas macam penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Menurut penulis frekuensi keseringan munculnya kesalahan penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi, disebabkan oleh: 1. Faktor kemampuan siswa yang masih setengah-setengah dalam menguasai penggunaan huruf kapital seperti yang diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Bukti: Masih ada penggunaan huruf kapital dari data yang sama, hasilnya yang satu betul, sedangkan yang lainnya betul kemudian dicoret dan diganti yang salah, demikian juga sebaliknya. 2. Faktor kekurangcermatan siswa dalam memahami kata-kata dalam kalimat pada wacana. Bukti: Masih ada penggunaan huruf capital yang semsetinya tidak perlu menggunakan huruf kapital, tetapi ditulis dengan huruf kapital