Studi perbandingan struktur dan aspek sosiologis roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan

Roman Sitti Nurbaya karya Marah Rusli dan salah Asuhan karya Abdul Muis merupakan dua buah roman yang sangat penting . Roman Sitti Nurbaya mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Pengarang dianggap berani mengupas kepincangan-kepincangan yang dilihat dan dialami oleh masyarakat Padang pada waktu itu. Kepincangan tentang adat kawin paksa yang sangat menonjol. Adat itu dialami oleh Sitti Nurbaya . Ia berusaha merombaknya namun tiada berhasil. Ia terpaksa kawin namun ia tetap mempertahankan cinta sucinya sampai mengorbankan nyawanya. Seperti halnya Sitti Nurbaya, cerita Salah Asuhan juga sangat terkenal di kalangan masyarakat. Sebenarnya roman ini lebih maju dibandingkan dengan roman-roman sesamanya. Masalah kawin paksa masih ada tetapi sudah tidak menjadi sorotan utama. Yang dibicarakan adalah persoalan pendidikan yaitu akibat lebih jauh dari percampuran kebudayaan Eropa pada bangsa Indonesia lewat pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan ditinjau dari struktur dan aspek sosiologis. Unsur struktur terbatas pada tema dan penokohan sedangkan aspek sosiologis terbatas pada sosial budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian deskriptif komparatif, yaitu metode dengan kepustakaan. Cara yang dikerjakan yaitu meneliti roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan dengan menghubungkan segi struktur dan aspek sosiologinya. Setelah mengadakan penelitian tentang tema roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan dihasilkan persamaan : roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan sama-sama mempermasalahkan pertentangan antara kaum tua dan muda. Perbedaan tema antara roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan yaitu: dalam Salah Asuhan selain kawin paksa dan adat istiadat masih ditambah lagi tema yang terpentingialah perkawinan campur antara orang timur dan barat. Setelah meneliti penokohan roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan dihasilkan persamaan sebagai berikut: tokoh sebagai berikut: tokoh utamanya sama sepasang remaja yang saling mencintai yaitu Nurbaya dan samsulbahri dengan Hanafi dan Corrie, Samsulbahri dan Hanafi sama-sama anak orang kaya dan anak tunggal serta terpelajar. Perbedaan penokohan roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan yaitu: Nurbaya dikukiskan gadis cantik abad ke-19 yang berpikir modern, sedangkan Corrie adalah gadis Eropa yang sangat periang dan amat mendambakan kebebasan , pelukisan tokoh hitam putih dalam roman Sitti Nurbaya digambarkan secara berlebihan, sedangkan dalam Salah Asuhan digambarkan secara wajar. Keadaan sosial budaya roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan memiliki banyak kesamaan, diantaranya adalah situasi kemasyarakatan, adat perkawinan, dan status sosial kemasyarakatan. Perbedaan keadaan sosial budaya roman Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan adalah sebagai berikut: situasi kemasyarakatan yang digambarkan roman Sitti Nurbaya adalah situasi masyarakat Padang atau masyarakat pribumi, sedangkan Salah Asuhan selain lingkungan pribumi ditambah dengan lingkungan Eropa, masyarakat Padang digambarkan melawan Belanda sedangkan Salah Asuhan tidak menggambarkan masalah tersebut. Saran-saran yang dapat penulius ajukan sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, penulis tujukan kepada peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian terhadap aspek lain yang belum terbahas. Dalam bidang pengajaran, penelitian ini dapat dijadikan contoh bagi guru untuk mengajak siswa-siswanya membahas aspek kesusastraan secara mendalam