Karakterisasi Biokimia dan Aplikasi Bakteri Endofit sebagai Pengendali Penyakit Hawar Pelepah serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Padi

Penyakit hawar pelepah merupakan penyakit yang sangat merusak pada tanaman padi, yang disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani Kuhn AG1- 1A yang dapat berkembang pada daerah subtropis dan tropis. Kehilangan hasil padi akibat gangguan penyakit hawar pelepah rata-rata di beberapa negara penghasil beras dunia berkisar 20 sampai 35%. Kehilangan hasil padi akibat gangguan penyakit hawar pelepah di Indonesia sebesar 20%. Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman yang bersifat netral atau bermanfaat bagi tanaman inangnya. Peran bakteri endofit dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman didukung oleh kemampuan bakteri tersebut dalam menghasilkan hormon tumbuh, meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui penambatan nitrogen, pelarut fosfat, dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan patogen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan Juni 2022 secara in vitro di Laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan in planta di Rumah Kasa Desa Tambaksari Kidul, Kembaran, Banyumas. Penelitian pada uji in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah 6 perlakuan, 4 kali ulangan, sedangkan penelitian in planta menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan jumlah 6 perlakuan, 4 kali ulangan dengan 3 tanaman setiap perlakuan sehingga diperoleh 72 tanaman. Perlakuan meliputi kontrol + R. solani (P0), isolat bakteri A5 + R. solani (P1), isolat bakteri A6 + R. solani (P2), isolat bakteri KR4 + R. solani (P3), isolat bakteri KR7 + R. solani (P4) dan isolat bakteri SB3 + R. solani (P5). Hasil menunjukkan karakter biokimia bakteri isolat A5, A6, KR4, KR7, dan SB3 mampu sebagai penghasil IAA, siderofor, enzim protease, dan pelarut fosfat secara kualitatif. Semua isolat bakteri endofit memiliki potensi yang sama dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen R. solani namun pada perlakuan isolat A5 dapat menurunkan bobot kering miselium R. solani. Bakteri endofit pada perlakuan isolat A6 mampu mengendalikan hawar pelepah padi, memiliki nilai intensitas penyakit terendah sebesar 12,07% dengan efektivitas 63,43% dan AUDPC sebesar 215,31%.hari. Bakteri endofit belum mampu dalam memacu pertumbuhan padi, namun pada perlakuan isolat KR4 dapat meningkatkan tinggi tanaman padi