Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Wisata Pesona Alam Serayu Desa Serayularangan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik menggunakan modul photovoltaic (PV). Provinsi Jawa Tengah memiliki radiasi matahari sebesar 3,5 kWh/m2 sampai dengan 4,67 kWh/m2. Dengan potensi yang ada tersebut, tidak menutup kemungkinan Desa Serayularangan, yang terletak di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah dapat memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya secara optimal. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis konfigurasi yang optimal antara penggunaan pembangkit listrik tenaga surya sistem off – grid dan on – grid dengan skenario parameter faktor ekonomi menggunakan suku bunga dan tanpa menggunakan suku bunga, serta skenario pembebanan beban listrik saat ini dan beban listrik perkiraan berdasarkan penambahan atau perubahan beban listrik yang digunakan menggunakan software HOMER PRO pada Wisata Pesona Alam Serayu yang merupakan salah satu tempat wisata di Desa Serayularangan. Penelitian yang dilakukan merupakan penggambaran perencanaan dan analisis biaya penggunaan PLTS yang diterapkan di Wisata Pesona Alam Serayu selama proyek 25 tahun, potensi PLTS sistem on – grid (pembebanan saat ini dan pembebanan perkiraan) menggunakan suku bunga atau pinjaman dapat diterapkan karena PLTS sistem ini lebih ekonomis dari sisi biaya untuk membantu menekan biaya tagihan listrik dari PLN dengan menjual kelebihan energi listrik yang dihasilkan. PLTS ini dapat digunakan untuk kebutuhan proyek jangka panjang dengan memperhatikan aspek kebutuhan, konsumsi beban listrik dan anggaran yang ada, serta mendukung konsep penghijauan (go green) dengan pemanfaatan energi ramah lingkungan di tempat wisata. Arsitektur PLTS on – grid untuk Wisata Pesona Alam Serayu pembebanan saat ini yang terdiri dari photovoltaic 4,05 kW, converter 5 kW, grid 999,99 kW, dengan nilai investasi awal sebesar Rp42.700.000,00, NPC sebesar Rp60.427.270,00 dan COE sebesar Rp458,62, kemudian arsitektur pembebanan perkiraan yang terdiri dari photovoltaic 7,65 kW, converter 10 kW, grid 999,99 kW, dengan nilai investasi awal sebesar Rp82.600.000,00, NPC sebesar Rp124.349.600,00 dan COE sebesar Rp520,59