Analisis Pertumbuhan Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta Periode Tahun 2000 - 2020

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tolok ukur bagi kemajuan dan perkembangan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi provinsi DIY selama periode pengamatan cenderung fluktuatif dan lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi provinsi lain yang ada di pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PMDN, PMA, penyerapan tenaga kerja, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di provinsi DIY pada periode tahun 2000 - 2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel yang terdiri dari data runtut waktu yaitu tahun 2000-2020 dan data cross section yaitu jumlah kabupaten/kota di provinsi DIY. Alat analisis berupa regresi linear berganda untuk data panel dengan random effect model atau REM. Hasil penelitian menunjukan bahwa penanaman modal dalam negeri, penanaman modal asing dan penyerapan tenaga kerja berpengaruh positif ssignifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. sedangankan pengeluaran pemerintah dan ekspor neto berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel PMDN, PMA , penyerapan tenaga kerja , pengeluaran pemerintah dan ekspor neto berpengaruh secara bersama – sama terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di provinsi DIY periode 2000 - 2020. Dan variabel penanaman modal asing merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi DIY tahun 2000 – 2020. Implikasi penelitian ini adalah pemerintah daerah perlu memprioritaskan penanaman modal dalam negeri disalurkan untuk sektor non fisik seperti pendidikan dan kesehatan. Juga pada sektor produktif fisik seperti membuka industri untuk menambah lapangan pekerjaan yang akan menyerap angkatan kerja. Pemerintah daerah diharapkan dapat menarik investasi asing dengan cara menciptakan iklim investasi yang kondusif, penyederhanaan proses perijinan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga diharapkan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) dapat semakin meningkat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY