Penerapan Change Management untuk Penguasaan Kurikulum Merdeka Belajar pada Guru

Penerapan kurikulum merdeka belajar pada dasarnya merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Namun demikian, upaya ini pada kenyataan aktualnya seringkali terbentu dengan kemampuan guru yang masih kurang dalam penguasaan berbagai prinsip dalam kurikulum merdeka belajar itu sendiri. Persoalan yang ditemukan adalah bahwa sebagian besar guru belum memiliki pemahaman yang utuh tentang kurikulum merdeka belajar, guru juga belum menyusun RPP dengan kaidah dan prinsip yang mengacu pada kebijakan merdeka belajar, guru juga belum sepenuhnya bisa mengelola muatan lokal dalam berbagai metode yang terintegrasi. Untuk mengatasi persoalan rendahnya penguasaan guru terhadap kurikulum merdeka belajar tersebut, Kepala Sekolah berinisiatif untuk mengambil tindakan berupa penerapan kegiatan change management. Studi ini merupakan hasil dari penelitian tindakan sekolah yang dilakukan oleh penulis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan mengacu pada model penelitian tindakan dari Kemmis & McTaggart yang memiliki empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik analisis yang digunakan pertama adalah teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis interaktif. Sementara instrumen penelitian yang digunakan adalah: peneliti, tes, lembar observasi, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan change management memiliki peran positif terhadap peningkatan kemampuan menguasai kurikulum merdeka belajar di kalangan guru, khususnya terkait kemampuan mereka dalam menyusun RPP yang efektif dan berorientasi pada belajar peserta didik, melaksanakan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik, ataupun menerapkan asesmen pembelajaran mandiri, sesuai dengan ketentuan dalam kurikulum merdeka belajar. Penerapan tindakan change management ini mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menguasai kurikulum merdeka belajar di lingkungan SDN 131 Cijawura. Hal ini tercermin dari berbagai aspek penguasaan kurikulum merdeka belajar yang sudah disusun oleh peneliti sebelumnya. Pencapaian skor rata-rata sebesar 71,06 pada pra tindakan dengan persentase keberhasilan sebesar 27,78%, meningkat menjadi skor rata-rata sebesar 81,06 dan dengan persentase keberhasilan sebesar 83,33% pada Siklus I, untuk meningkat lagi menjadi skor rata-rata sebesar 91,28 dengan persentase keberhasilan sebesar 100% pada siklus II