Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny. W.M G2P1A0Ah1 Di Puskesmas Oesapa Periode Tanggal 14 Maret Sampai 28 Mei 2022

Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan di suatu wilayah. AKI di Indonesia pada Tahun 2020 mencapai 305/100.000 angka kelahiran hidup, sedangkan target AKI di Indonesia yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan AKI di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan (Kemenkes RI, 2017). Tahun 2020 AKI di NTT sebanyak 893 jiwa terdiri dari AKI 149 kasus dan AKB sebanyak 744 kasus Sedangkan kasus kematian bayi (AKB) di Indonesia dikutip dari hasil survey penduduk antar sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan angka kematian bayi sebesar 22,23/1000 kelahiran hidup. Namun, AKB di NTT pada tahun 2020 berjumlah 744 kasus (Profil Dinas Kesehatan NTT, 2017). Menurut data Provinsi Nusa Tenggara Timur di perhitungkan jumlah kasus kematian ibu di Provinsi NTT Tahun 2017 Sebesar 163 kasus atau 120/100.000 kelahiran hidup, sedangkan kasus kematian bayi (AKB) di NTT pada tahun 2017 berjumlah 1.104 kasus. Di Puskesmas Oebobo AKI tahun 2018 dalam 1 tahun terakhir tidak ada. Dengan dilakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil trimester III sampai perawatan masa nifas diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Tujuan :Memberikan Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny. WM Dipuskesmas Oesapa Periode 14 Maret Sampai 28 Mei 2022. Metode :penelitian menggunakan metode studi penelahaan kasus (case study). Lokasi di Puskesmas Oesapa, subyek ibu W G2P1A0 Menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil sampai KB denngan menggunakan 7 langkah Varney dan SOAP. Hasil: Setelah dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. WM penulis mendapatkan hasil dimana kehamilan, ibu melakukan kunjungan sesuai anjuran, dalam pemberian asuhan tidak ada penyulit, persalinan normal pada tanggal 01 mei 2022 ditolong oleh bidan. Kunjungan nifas dilakukan sebanyak 4 kali dan kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali. Ibu dan keluarga diberi diberi konseling KB namun pada saat akhir kunjungan masa nifas ibu dan keluarga memutuskan untuk menggunakan metode amenorea laktasi (MAL). Simpulan: asuhan kebidanan secara pada Ny. WM dipuskesmas oesapa selama masa kehamilan dalam keadaan sehat, proses persalinan normal, masa nifas involusi berjalan baik, bayi dan ibu sehat