Hubungan Pengetahuan Ibu, Asi Eksklusif Dan Pemberian Mp-Asi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0 – 23 Bulan Di Desa Eonbesi, Kecamatan Mollo Utara

Pendahuluan: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Salah satu penyebab stunting pada balita yaitu pemberian ASI eksklusif yang tidak diberikan selama 6 bulan karena ASI sangat dibutuhkan dalam masa pertumbuhan bayi agar kebutuhan gizinya tercukupi (Mufdlilah, 2017). Metodologi : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, ASI Ekslusif dan pemberian MP ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 0-23 bulan di Desa Eonbesi. Penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan rancangan Cross-sectional menggunakan 50 sampel balita usia 0 – 23 bulan dipilih secara purposive di Desa Eonbesi. Status gizi balita diukur dengan metode antropometri dan pengetahuan ibu, ASI Eksklusif, dan pemberian MP ASI diketahui dari hasil wawancara ibu balita. Hasil : Dari penelitian diperoleh status gizi anak menurut indikator panjang badan menurut umur (PB/U) balita usia 0 – 23 bulan di Desa Eonbesi yaitu 18,0% tergolong “sangat pendek”, tergolong “ pendek” 24,0%, dan 52,0% tergolong “normal”, tergolong “ tinggi “ 4,0%, tergolong sangat tinggi 2,0%. Balita yang tidak ASI Eksklusif yaitu 42,0%, dan 58,0% ASI Eksklusif. Balita yang tidak mendapat pemberian MP ASI yaitu 16,0% dan 84,0% balita yang sudah mendapat MP ASI. Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS (16.0), diketahui bahwa adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 0 – 23 bulan (p = 0,000), adanya hubungan antara ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 0 – 23 bulan (p = 0,000), tidak ada hubungan antara hubungan antara pemberian MP ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 0 – 23 bulan (p = 0,089)