Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Gagal Jantung Di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.

Latar Belakang: Menurut data (Riskesdas, 2013) Prevalensi gagal jantung berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 %, dan 3 berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3%, sedangkan pada data (Riskesdas, 2018) prevalensi penyakit jantung yang pernah di diagnosis dokter indonesia sebesar 1,5%. Dari penjelasan data diatas penderita gagal jantung mengalami kenaikan sekitar 1,37 % dari tahun 2013 – 2018. Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya asuhan gizi pada pasien gagal jantung/Congestive Heart Failure (CHF) (Krim et al., 2013). Menurut statistik dunia, ada 9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Diperkirakan angka tersebut akan meningkat hingga 23,3 juta pada tahun 2030, (Cardiovascular Disease 2015; Wong N. D 2014) Dari seluruh prevalensi Penyakit Jantung di Provinsi Nusa Tenggara Timur (4,4%) dan di Kota Kupang 2,0%. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mneliti tentang asuhan gizi terstandar pada pasien gagal jantung diruang rawat inap RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Tujuan : Untuk Melakukan asuhan gizi terstandar pada Pasien Gagal Jantung di RSUD Prof Dr. W. Z. Johanes Kupang. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan rancangan studi kasus untuk mengkaji tentang mengetahui proses asuhan gizi terstandar pada pasien Gagal Jantung di RSUD Prof.DR.W.Z Yohanes Kupang. Hasil: Hasil Pengkajian Data Dasar ( Assasment) Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil antropometri responden1 melalui perhitungan IMT 25,85 kg/m2 dengan status Gizi lebih,responden 2 hasil perhitungan IMT 19,90 kg/m2 dengan status gizi Normal, responden 3 hasil perhitungan IMT 21,90 kg/m2 dengan status gizi Normal. Pada saat masuk rumah sakit pasien mendapatkan diet Jantung dan rendah garam II