Medowo Sebagai Kota Majapahit (Deskripsi Berdasarkan Sumber Sejarah dan Arkeologi)

Medowo is the name of a hamlet located in the delta of the Brantas River, approximately 5 kilometers east of the Brantas River branching into the Mas River (Surabaya) and the Porong River. Research in Medowo conducted by the Yogyakarta Archeology Center in 1986 showed that many village indicators were found at the ground surface as well as archaeological sites. Simply put, this site shows the characteristics of a settlement site from the Hindu-Buddhist period. Perhaps the only inscription source containing a toponym for Medowo is the Jiwu III inscription, which dates from the Late Majapahit era. This inscription was published in the same year as the Jiwu I and II inscriptions, namely in the year Saka 1408 or AD 1486. If it is true that the place called Majapahit by the Chinese news is a place at the mouth of the Brantas River, in this case Medowo, it is very likely a form. The settlement that existed at that time in Medowo was not a simple settlement.Medowo adalah nama sebuah dukuh yang terletak di delta Sungai Brantas, kurang lebih 5 kilometer sebelah timur percabangan Sungai Brantas menjadi Sungai Mas (Surabaya) dan Sungai Porong. Penelitian di Medowo dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 1986 memperlihatkan bahwa pada permukaan tanah banyak ditemukan indikator desa sekaligus merupakan situs arkeologi. Secara sederhana, situs ini memperlihatkan ciri situs permukiman dari periode Hindu-Buda. Barangkali, satu-satunya sumber prasasti yang memuat toponim untuk Medowo adalah prasasti Jiwu III, yang berasal dari masa Majapahit Akhir. Prasasti ini diterbitkan pada tahun yang sama dengan prasasti Jiwu I dan II, yaitu pada tahun Saka 1408 atau Masehi 1486. Apabila memang benar tempat yang disebut sebagai Majapahit oleh berita Cina adalah sebuah tempat di muara Sungai Brantas, dalam hal ini Medowo, kemungkinan sekali bentuk permukiman yang ada pada masa itu di Medowo bukan sebuah pemukiman yang sederhana